Senin, 30 Mei 2016

TUGAS KE 3 PENGETAHUAN LINGKUNGAN

TUGAS KE 3
PENGETAHUAN LINGKUNGAN
Description: https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQSAt5G8D_rE2W1sKNvcybMf0nyBsVmE-4SeBmtcp7ZNKQUOjhc






Disusun Oleh:
     Kelompok                          : II (Dua)
               Nama / NPM                     : 1. Dinar Ramadhan              / 32413545
                                                           2. Friska Magdalena            / 33413589
                                                           3. Muhamad Febriyan R.     / 35413722
                                                           4. Mustofa Ahmad M.         / 36413218
                                                           5. Rona Maulana                  / 38413072
              Kelas                                  :  3ID10
             
                                                                            


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2016

 
 







ILMU TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN
A.    KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN EFEK SAMPINGNYA
Hubungan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan Kehidupan Sosial
Dalam abad XX, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) telah berkembang pesat berkat pemakaian alat-alat yang makin sempurna, sehingga mendapat sebutan IPA modern.  Kemajuan IPA mendorong majunya teknologi yang makin dapat memakmurkan kehidupan manusia, karena tujuan teknologi memang diadakan untuk kebutuhan manusia. Namun, di samping tujuan dapat tercapai, terjadi pula dampak sampingan (side-effect)  yang dapat mengganggu. Untuk itu diupayakan peningkatan kegunaan teknologi dan memperkecil dampaknya.  Bila hal tersebut tercapai, maka kegiatan mempergunakan teknologi memperoleh nilai ekonomis yang berarti.  Misalnya, pemakaian pesawat terbang besar dan cepat memudahkan orang mencapai tujuan, tetapi kejatuhannya menimbulkan risiko besar.  Jadi, tujuan dapat dicapai dengan hasil maksimal, sementara dampaknya diperkecil.
Abraham Harold Maslow berpendapat bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki berbagai kebutuhan yang digambarkan sebagai piramida : landasannya lebar, makin ke atas makin kecil.  Kebutuhan pertama yang wajib dipenuhi manusia adalah kebutuhan fisik yang juga dapat disebut sebagai kebutuhan primer (basic needs) : sandang, pangan dan papan (tempat tinggal). Setelah kebutuhan fisik terpenuhi, manusia perlu keamanan demi kelangsungan hidupnya.  Kemudian diperlukan bermasyarakat sebagai kehidupan sosial selakuhomo socius.  Manusia yang dapat lebih cepat dan banyak memperoleh kebutuhan hidupnya merasa perlu memperoleh harga diri.  Akhirnya manusia memerlukan aktualisasi diri sebagai tujuan tertinggi.  Keempat tujuan terakhir, yaitu keamanan, pengakuan sosial, harga diri, dan aktualisasi diri merupakan kebutuhan psikis, yang dapat juga disebut sebagai kebutuhan sekunder ataupun tersier.  Dari hari ke hari kebutuhan manusia baik fisik maupun psikis terus meningkat, secara kuantitatif maupun kualitatif.
Pengetahuan teknologi (technological knowledge) merupakan pengetahuan mengenai proses-proses fisik yang secara operasional terwujud dalam teknologi.  Sehingga kemampuan berteknologi (tecnological capability )merupakan usaha untuk menggunakan tenaga teknologi secara efektif yang dapat dicapai melalui upaya teknologis (tecnological effort) .  Tujuan positifnya bagi manusia yang akan dicapai , sementara dampak sampingan yang negatif perlu diperkecil.
Kehidupan sosial dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Kebutuhan manusia akan pangan sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi pertanian, sedangkan kebutuhan akan komunikasi dipengaruhi oleh teknologinya, seperti media cetak, media elektronik yang selain untuk berkomunikasi, juga dapat memperluas wawasannya.  Masyarakat memang banyak yang mengeluh dampak negatif dari teknologi, tetapi kegiatannya terus dilakukan karena tetap masih lebih banyak untung daripada ruginya.
Dampak Perkembangan IPTEK terhadap Kebutuhan Pokok
1.  Pangan
Pangan merupakan kebutuhan pokok yang paling utama sebab tanpa pngan manusia akan mati, kelestarian hidupnya terancam, dan manusia berupaya untuk menjauhkan diri dari kematian.  Alam menyediakan macam-macam kebutuhan pangan untuk diusahakan dengan teknologi, mula-mula sederhana, makin hari makin maju.
2.  Sandang
Sandang atau pakaian sekarang bukan lagi sekedar melindungi tubuh terhadap gangguan cuaca, melainkan sudah meningkat sebagai lambang status sosial, lebih-lebih sebagai barang dagangan.
3.  Papan
Papan yang berarti tempat tinggal pada mulanya hanya sebagai tempat untuk memperoleh rasa aman, terlindung dari gangguan cuaca atau binatang, malahan mungkin dari manusia yang lain.  Rumah tradisional yang dihasilkan  dari bahan alami yang terdapat di sekitar tempat tinggal. Bahan bangunan rumah tradisional mudah rusak karena cuaca atau dimakan rayap, sehingga batas waktu tertentu terpaksa diperbaiki, bahkan diganti.  Biasanya cukup mahal, sehingga secara ekonomis merugikan.

Dampak Pembangunan Industri dan Transportasi Modern
1.  Dampak Industri
Dampak industri yang sangat terasa dalam bidang ekonomi.  Pemakaian mesin menghasilkan produksi yang melimpah.  Produk banyak demikian tidak tertampung lagi dalam pasaran lokal atau nasional, sehingga harus disalurkan ke pasar internasional.  Demi kelancaran pemasaran, para kapitalis modern mempengaruhi politik pemerintahannya, mendesak agar pemerintah mendukung usahanya mencari atau merestui pasaran di negara lain, bila perlu dengan dukungan militer keras.  Timbullah imperialisme modern yang menitikberatkan kegiatannya dalam bidang ekonomi setelah revolusi industri.  Di samping mencari daerah pemasaran, juga dilakukan usaha memperoleh bahan mentah yang murah.  Cara demikian menyebabkan keuntungan kaum kapitalisyang didukung pemerintah yang imperealis memperoleh keuntungan sangat besar.
Bila negara imperialis banyak memperoleh keuntungan melalui cara-cara modern tersebut, dampaknya terasa di mana-mana.  Di negara sendiri kaum kapitalis-imperialis merasakan pencemaran (polusi) yang semula kurang diperhitungkan, setelah timbul dampak sampingnya barulah disadari.  Contohnya kota Birmingham di Inggris.  Dengan dilakukan revolusi industri, maka tanah di wilayah kota tersebut banyak dicemari sisa pembakaran bahan bakarnya yang berwarna hitam.  Sementara itu udaranya  pun dicemari oleh asap hitam dari cerobong pabrik  (waktu itu yang dipergunakan masih mesin uap), sehingga udara juga hitam, panas matahari kurang dapat menembus ke bawah.  Kota Birmingham memperoleh julukan  The Black Country dan menjadi tempat tinggal yang tidak sehat.
2.      Dampak Transportasi
Dengan tata transportasi yang diciptakan, manusia memperoleh beberapa keuntungan.  Pertama, kendaraan yang diciptakan mampu bergerak lebih cepat daripada gerak si pencipta sendiri, sehingga waktu yang diperlukan bergerak dari satu tempat ke tempat lain lebih singkat.  Waktu dirasakan makin berharga, sehingga timbul sebutan time is money.  Jalannya waktu yang perlu cepat diikuti mengakibatkan jam memperoleh pasaran yang luas sebagai kebutuhan sekunder bagi manusia modern.  Kedua, kemampuan mengangkat dan mengusung oleh manusia ataupun binatang yang biologis terbatas dalam tingkat yang rendah.  Alat-alat pengangkut manusia yang dibuat dari bahan-bahan abiologis jauh lebih kuat.  Roda yang di atasnya diberi tempat barang dan dibuat dari besi, kapal besi yang besar memiliki daya angkat yang jauh lebih besar dan berat daripada daya angkut manusia dan binatang.  Namun, kedua kelebihan tersebut memiliki konsekuensi atau dampak sampingan yang negatif.

B.     PEMBANGUNAN YANG TERLUPAKAN
Faktor lingkungan yang diperlukan untuk mendukung pembangunan yang terlanjutkan yaitu:
1.      Terpeliharanya proses ekologi yang esensial.
2.      Tersedianya sumber daya yang cukup.
3.      Lingkunagn sosial budaya dan ekonomi yang sesuai.
Ketiga faktor tersebut tidak saja mengalami dampak dari pembangunan, tetapi juga mempunyai dampak terhadap pembangunan.
Proses ekologi
            Energi yang digunakan untuk proses ekologi didapatkan dari matahari. Jika terjadi kerusakan pada proses ekologi akan membahayakan kehidupan di bumi ini. Di sini akan diuraikan beberapa proses yang terpenting.
a.       Fotosintesis
Fotosintesis yaitu proses esensial untuk menjaga kelangsungan hidup di bumi. Biasanya dilakukan oleh tumbuhan hijau. Pada proses ini energi matahari diubah menjadi energi kimia yang terkandung dalam bahan organik tumbuhan.
b.      Penambahan nitrogen
Nitrogen udara mengandung kira-kira 80% nitrogen. Tetapi gas nitrogen yang banyak tersebut tidak berguna bagi manusia dan sebagian besar makhluk hidup lain. Untunglah ada makhluk hidup yang dapat menambat nitrogen udara di bumi ini. Makhluk hidup penambat nitrogen udara yang hidup bebas berupa bakteri dari ganggang biru-hijau.
c.       Pengendalian populasi
Dalam ini ada hewan pemakan tumbuhan dan ada hewan pemakan daging. Hewan yang memakan disebut pemangsa, dan hewan yang dimakan disebut mangsa. Pemangsa ada yang menguntungkan ada juga yang merugikan. Begitu juga mangsa ada yang menguntungkan ada juga yang merugikan. Pemangsa yang menguntungkan yaitu yang memakan mangsa yang merugikan, tetapi menguntungkan atau merugiakan itu tidak bersifat mutlak, tapi tergantung pada waktu tertentu.
d.      Penyerbukan
Pada penyerbukan suatu tepung sari dengan satu atau lain cara menempel pada kepala putik bunga. Setelah terjadi penyerbukan, tepung sari membuahi sel telur yang ada dalam bakal buah. Setelah pembuahan bakal buah akan tumbuh menjadi buah. Penyerbukan dapat terjadi secara alamiah, oleh angin, arus air, serangga, burung, kupu-kupu, dan hewan lainnya. Jika populasi hewan penyerbukan tadi menurun akan mengganggu produksi banyak jenis buah. Dari itu kita harus menjaga agar peristiwa penyerbukan tidak terganggu.
e.       Kemampuan memperbarui diri
Sumber daya alam ada yang bersifat dapat memperbaruhi diri. Tetapi meski mempunyai sifat terperbaruhi sifatnya tidak mutlak, tetapi kemampuan ada batasnya. Kemampuan untuk memperbaruhi diri didasarkan pada proses kimia, fisik, dan hayati.
f.       Fungsi hidro- orologi
Air dan tanah merupakan sumberdaya yang terbaruhi yang esensial untuk kehidupan kita. Air mempunyai suatu  daur. Misalnya: air hujan jatuh dari langit, yang sebagian mengalir diatas air dan sebagian masuk dalam tanah. Karena sinar matahari air menguap, dari uap air terbentuk awan dan dari awan akan menjadi hujan lagi, begitu seterusnya daur itu berlangsung.


C.     MUTU LINGKUNGAN HIDUP
Pengertian tentang mutu lingkungan sangatlah penting, karena merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan pengelolaan lingkungan. Berbicara mengenai lingkungan pada dasarnya adalah berbicara mengenai mutu lingkungan. Namun dalam hal itu apa yang dimaksud dengan mutu lingkungan tidaklah jepas, karena tidak diuraikan secara eksplisit.mutu lingkungan hanyalah dikaitkan dengan malasalh lingkungan, misalnya pencemaran, erosi, dan banjir. Dengan kata lain mutu lingkungan itu diuraikan secara negatif, yaitu apa yang tidak kita hendaki, seperti air tercemar. Agar kita dapat mengelola lingkungan dengan baik, kia tidak saja perlu mengetahui apa yang tidak kita kehendaki, melainkan juga apa yang kita hendaki. Dengan demikian kita dapat mengetahui ke arah mana lingkungan itu ingin kita kembangkan untuk mendapatkan mutu yang kita hendaki.
Tidaklah mudah untuk menentukan apa yang dimaksud dengan mutu lingkungan, oleh karena persepsi orang terhadap mutu lingkungan berbeda-beda. Dengan singkat dapatlah dikatakan mutu lingkungan yang baik membuat orang kerasan hidup dalam lingkungan tersebut. Perasaan itu disebabkan karena orang mendapat rezeki yang cukup, iklim dan faktor alamiah lainnya yang sesuai dan masyarakat yang cocok pula. Misalnya, seseorang yang karena pekerjaannya harus pindah ketempat yang lain, setelah pensiun ia ingin kembali lagi ke tempat yang kerasan itu. Kerasan bukanlah karena satu atau dua faktor saja yang terpenuhi dalam satu lingkungan, melainkan adanya intergrasi faktor-faktor secara optimum. Karena itu pengelolaan lingkungan utuk mendapatkan perasaan kerasan, bukanlah suatu maksimasi satu atau dua faktor, misalnya maksimasi rezeki, melainkan suatu optimasi banyak faktor yang saling berkaitan secara integrasi. Yang penting bukanlah masing-masing faktor secara tersendiri, melainkan totalitas kondisi. Totalitas kondisi itu adalah lebih dari jumlah masing-masing faktor. O;eh karena itu pengelolaan lingkun gan bersifat holistik, yaitu memandang keseluruhan sebagai suatu kesatuan.
            Pengelolaan lingkungan untuk mendapatkan kondisi optimum, didasarkan pada pertimbangan untung rugi. Orang bersedia untuk mengurangi atau mengorbankan suatu keuntungan untuk mendapatkan keuntungan lain atau mengurangi suatu kerugian, dengan demikian pada hakekatnya orang menganalisis manfaat dan resiko lingkungan agar kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi secara optimum. Dalam kehidupan orang selalu berusaha untuk pertama-tama memenuhi kebutuhan dasarnya, apapun yang diartikan pada keadaan dan waktu itu. Mutu hidupnya sangatlah tergantung pada pemenuhan kebutuhan dasarnya. Maka baik kebutuhan dasar itu dipenuhi, makin baik pula mutu hidupnya.
            Berdasarkan uraian diatas mutu lingkungan dapatlah diartikan sebagai kondisi lingkungan dalam hubungannya dengan mutu hidup, makin tinggi derajat mutu hidup dalam suatu lingkungan tertentu, makin tinggi pula derajat mutu lingkungan tersebut dan sebaliknya.

D.      KESEHATAN LINGKUNGAN
Kesehatan lingkungan merupakan bagian dari dasar-dasar kesehatan masyarakat modern yang meliputi terhadap semua aspek manusia dalam hubungannya dengan lingkungan, dengan tujuan untuk meningkatkan dan memperttahankan nilai-nilai kesehatan manusia pada tingkat setinggi-tingginya dengan jalan memodifisir tidak hanya faktor social dan lingkungan fisik semata-mata, tetapi juga terhadap semua sifat-sifat dan kelakkan-kelakuan lingkungan yang dapat membawa pengarh terhadap ketenangan, kesehatan dan keselamatan organisme umat manusia ( Mulia Ricky M, 2005).
Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.
Menurut Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
Menurut WHO ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu :

1) Penyediaan Air Minum
2) Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
3) Pembuangan Sampah Padat
4) Pengendalian Vektor
5) Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6) Higiene makanan, termasuk higiene susu
7) Pengendalian pencemaran udara
8) Pengendalian radiasi
9) Kesehatan kerja
10) Pengendalian kebisingan
11) Perumahan dan pemukiman
12) Aspek kesling dan transportasi udara
13) Perencanaan daerah dan perkotaan
14) Pencegahan kecelakaan
15) Rekreasi umum dan pariwisata
16)Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan  epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk.
17) Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.
Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesehatan lingkungan ada 8, yaitu:
1) Penyehatan Air dan Udara
2) Pengamanan Limbah padat/sampah
3) Pengamanan Limbah cair
4) Pengamanan limbah gas
5) Pengamanan radiasi
6) Pengamanan kebisingan
7) Pengamanan vektor penyakit
8) Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana


Penularan Penyakit Melalui Air
            Air  adalah mutlak untuk kehidupan. Tetapi jika kualitas air tidak diperhatikan, maka air dapat menjadi sumber penyebab penyakit. Air dapat mengandung zat-zat kimia yang berbahaya untuk kehidupan, bila terdapat pencemaran dengan berbagai sumber alam maupun sumber buatan manusia.
            Banyak penyakit menular bersumber pada air. Penyakit virus dapat bersumber pada air. Seperti radang mata yang sering didapat setelah berenang di kolam yang kurang terpelihara. Air selain dapat menularkan penyakit secara langsung, dapat juga menjadi tempat perindukan berbagai penyebar dan sumber penyakit. Berbagai serangga memerlukan air untuk tumbuh dan berkembang biak seperti nyamuk yang dapat menularkan penyakit.
            Tumbuhan air juga dapat menjadi habitat dari vektor penyakit. Keong air yang dapat menularkan schistosomiasis dari tumbuh-tumbuhan air itu. Tikus dan binatang lainnya yang hidup disekitar air juga dapat menjadi sumber penyakit untuk manusia seperti penyakit leptospirosis.
Penularan Penyakit Melalui Udara
            Penyakit dapat ditularkan dengan menghirup penyebab penyakit dalam pernafasan. Penyakit influensa dan tuberkolosis adalah contoh yang infeksinya melalui udara. Pencemaran udara dengan berbagai bahan kimia dapat menyebabkan kerusakan langsung pada paru-paru, selain itu dapat pula menyebabkan iritasi pada paru-paru sehingga lebih mudah terserang oleh penyakit infeksi sekunder seperti TBC. Selain itu bahan-bahan kimia ini banyak diduga sebagai penyebab kanker paru-paru misalnya exhaust fume kendaraan bermotor.
Penularan Penyakit Melalui Tanah
            Air tanah banyak mengandung penyebab penyakit, terutama jika tercemar oleh kotoran manusia dan hewan, baik secara sengaja maupun secara tak sengaja. Penyakit tetanus dapat terjadi jika luka kena tanah, terutama jika tanah tercemar oleh kotoran hewan atau manusia. Yang mengandung penyebabnya yaitu clostridumtetani. Di dalam tanah juga banyak ditemukan bentuk-bentuk infeksi berbagai parasit. Cacing-cacing perut yang penyebarannya melalui tanah, telurnya dikeluarkan dengan tinja. Jika sampai ditanah telur-telur itu tumbuh menjadi bentuk infektif yang sudah siap untuk tumbuh didalam badan manusia. Cara penularan dapat terjadi jika telur-telur yang masuk ini tertelan karena makanan tercemar oleh tanah yang mengandung telur tadi atau memakai tangan yang kotor.

E.       KESADARAN LINGKUNGAN
Tujuan peningkatan kesadaran lingkungan ialah, memasyarakatkan lingkungan hidup, jadi bukan sekedar menanamkan pengertian masyarakat terhadap permasalahannya saja. Tetapi terutama membangkitkan partisipasi untuk ikut memelihara kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup, disamping menjaga lingkungan sendiri secara langsung.
            Peningkatan kesadaran sebagaimana juga semua usaha yang menyangkut lingkungan hidup harus terpacu dengan waktu sebab perusakan masih terus berlanjut dan meningkat. Karena daya terbatas dan sarana yang khusus untuk ini tidak ada, usaha dilakukan melalui sarana informasi yang telah ada dan terutama diarahkan kepada lembaga-lembaga dan kelompok-kelompok masyarakat yang strategis.

F.        HUBUNGAN LINGKUNGAN DENGAN PEMBANGUNAN
Karena peningkatan usaha pembangunan maka akan terjadi pula peningkatan penggunaan sumber daya untuk menyokong pembangunan dan timbulnya permasalahan dan lingkungan hidup manusia.
Dalam pembangunan sumber alam merupakan komponen penting dimana sumber alam ini memberikan kebutuhan azsi bagi kehidupan., dalam penggunaan sumber alam tadi. Kebutruhan akan hasil proyek pembangunan, keseimbangan ini bisa terganggu, yang kadang bisa membahayakan kehidupan umat.
Proses pembangunan mempunyai akibat yang lebih luas terhadap lingkungan hidup manusia, baik akibat langsung maupun akibat sampingan seperti pengurangan sumber kekayaan alam secara kuantitatif dan kualitatif, pencemaran biologis, pencemaran kimiawi, gangguan fisik dan gangguan sosial budaya.
Kerugian-kerugian dan perubahan-perubahan terhadap lingkungan perlu diperhitungkan dengan keuntungan yang diperkirakan akan diperoleh dari suatu proyek pembangunan. Baru setelah itu disusun pedoman kerja yang jelas bagi kegiatan pembangunan baiki berupa industri atau bidang lain, yang memperhatikan faktor  pelindungan lingkungan hidup manusia.

G.      PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP OLEH PROSES PEMBANGUNAN.
Sebagaimana diarahkan dalam GBHN tahun 1988, pembangunan industri merupakan bagian dari pembangunan ekonomi jangka panjang untuk mencapai struktur ekonomi yang semakin seimbang dengan sektor industri yang maju dan didukung oleh sektor pertanian yang tangguh.
Industrialisasi merupakan pilihan bagi bangsa indonsia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Hal tersebut antara lain disebabkan terbatasnya lahan pertanian. Industrialisasi merupakan suatu jawaban terhindarnya tekanan penduduk terhadap lahan pertanian. Yang perlu mendapat perhatian ialah bahwa industri merupakan salah satu sektor pembangunan yang sangat potensial untuk merusak dan mencemari lingkungan. Apabila hal ini tidak mendapat perhatian yang serius maka akan ada kesan bahwa antara industri dan lingkungan hidup tidak berjalan seiring, dalam arti semakin maju industri akan semakin rusak lingkungan hidup itu.
Industri yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan taraf hidup manusia akan memberikan dampak negatif pula berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan
Kegiatan pembangunan industri yang melibatkan unsur-unsur tersebut dapat menimbulkan dampak negatif berupa:
1.        Pandangan yang kurang menyenangkan pada wilayah industri.
2.        Penurunan nilai tanah di sekitar industri bagi pemukiman
3.        Kebisingan oleh operasi peralatan
4.        Bahan buangan yang dikeluarkan industri dapat mengganggu atau mengotori udara, air dan tanah.
5.        Perpindahan penduduk yang dapat menimbulkan dampak sosial
6.        Hasil produksi industri dapat mempengaruhi pola hidup masyarakat.
7.        Timbulnya kecemburuan sosial.


REFERENSI :
Santoso,Budi,1999,Ilmu Lingkungan Industri,Depok: Gunadarma.
http://blog.unsri.ac.id/download_docx/download4_docx/docx-22197.docx


   

Kamis, 05 Mei 2016

Tugas 2 Pengetahuan Lingkungan



TUGAS KE 2
PENGETAHUAN LINGKUNGAN



https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQSAt5G8D_rE2W1sKNvcybMf0nyBsVmE-4SeBmtcp7ZNKQUOjhc







Disusun Oleh:
     Kelompok                          : II (Dua)
               Nama / NPM                     : 1. Dinar Ramadhan              / 32413545
                                                           2. Friska Magdalena            / 33413589
                                                           3. Muhamad Febriyan R.     / 35413722
                                                           4. Mustofa Ahmad M.         / 36413218
                                                           5. Rona Maulana                  / 38413072
              Kelas                                  :  3ID10
             
                                                                            




JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2016

 
 






A.    LANDASAN
Pengertian Penduduk
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu: fertilitas, mortalitas dan migrasi.
1. Fertilitas
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita.
2. Mortalitas
Mortalitas atau kematian adalah peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
3. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap di suatu tempat ke tempat lain melampui batas politik/ Negara ataupun batas administrative atau batas bagian dalam suatu Negara. Jadi migrasi sering di artikan sebagai perpindahan yang relatif permanen di suatu daerah ke daerah lain.
Menurut Evereet S. Lee ada empat faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan untuk melakukan migrasi yaitu:
1. Faktor – faktor yang terdapat di daerah asal
2. Faktor – faktor yang terdapat di tempat tujuan
3. Faktor – faktor yang menghambat
4. Faktor – faktor pribadi

 Masalah Kependudukan
Masalah kependudukan di Indonesia dikategorikan sebagai suatu masalah nasional yang besar dan memerlukan pemecahan segera. Hal ini mencakup lima masalah pokok yang terkait satu sama lainnya, yaitu:
1. Jumlah penduduk yang besar
2. Tingkat pertumbuhan yang tinggi
3. Penyebaran penduduk yang tidak merata
4. Komposisi umur penduduk yang timpang
5. Dan masalah mobilitas penduduk
Paket masalah kependudukan ini telah menjadi induk dari berbagai masalah lain. Apabila tidak segera ditangggulanngi tidak mustahil mendatangkan efek yang lebih parah lagi dan dapat melumpuhkan pembangunan nasional.

Teori-teori Penduduk
Teori-teori penduduk dibagi menjadi beberapa teori yaitu:
a. Teori Pertumbuhan Penduduk
1. Teori Natural
Teori ini mengemukakan bahwa hewan dan tumbuhan dipengaruhi oleh temperatur, curah hujan, kesuburan tanah (Ruslan H. Prawiro, 1983: 27)
2. William Gadwin
       Mengemukakan bahwa kemelaratan adalah orang atau struktur masyarakat yang salah dan dapat diperbaiki dengan prinsip sama rata sama rasa (Ruslan H. Prawiro, 1983: 27)
3. Thomas Robert Malthus
Mengemukakan bahwa kemelaratan adalah tidak imbangnya pertambahan penduduk dengan pertambahan bahan makanan (Ruslan H. Prawiro, 1983: 25)

Komposisi Penduduk
a. Biologi: umur, jenis kelamin
b. Sosial: pendidikan, status
c. Ekonomi: jenis pekerjaan, lapangan pekerjaan, tingkat pendapatan
d. Geografi: tempat tinggal
e. Budaya: agama, adat istiadat, dan lain sebagainya

Kepadatan Penduduk
       Kepadatan penduduk merupakan indicator daripada tekanan penduduk di suatu daerah. Kepadatan di suatu daerah dibandingkan dengan luasa tanah yang ditempati dinyatakan dengan dengan banyaknya penduduk perkilometer persegi.
Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
       Jumlah penduduk yang digunakan sebagai pembilang dapat berupa jumlah seluruh penduduk diwilayah tersebut, atau bagian-bagian penduduk tertentu seperti: penduduk daerah perdesaan atau penduduk yang bekerja di sector pertanian, sedangkan sebagai penyebut dapat berupa luas seluruh wilayah, luas daerah pertanian, atau luas daerah pertanian, atau luas daerah perdesaan.
Kepadatan penduduk di suatu wilayah dapat dibagi menjadi empat bagian:
1. Kepadatan penduduk kasar (crude density of population) atau sering pula disebut dengan kepadatan penduduk aritmatika.
2. Kepadatan penduduk fisiologis (physiological density)
3. Kepadatan penduduk agraris (agricultural density)
4. Kepadatan penduduk ekonomi (economical density of population)
B.  PERKEMBANGAN PENDUDUK DI INDONESIA
       Menurut sensus penduduk indonesia 1980 jumlah penduduk indonesia adalah 147 juta jiwa, pada tahun 1984 penduduk indonesia berjumlah sekitar 162 juta jiwa. Dengan jumlah tersebut penduduk indonesia merupakan penduduk terbesar di kawasan Asean dan merupakan urutan lima terbesar di dunia.
       Melihat perkembangan penduduk indonesia sejak sensus pertama sampai saat ini terlihat tingkat pertumbuhan pertahun dari periode sensus mengalami kenaikan. Semakin tinggi angka pertumbuhan penduduk makin cepat pula penduduk menjadi dua kalilipat. Akibatnya tingkat kepadatan menjadi tinggi, karena dilain pihak tanah tidak menjadi tambah lebar. Kepadatan penduduk pulau jawa tertinggi dibandingkan pulau-pulau lain. Pulau sumatra mempunyai penduduk hampir seperlima penduduk indonesia, dengan wilayah hampir 4 kali lipat pulau jawa.

Cara-Cara Pengukuran Perkembangan Penduduk dari Pencatatan vital Statistik.
Jika suatu daerah mempunyai suatu sistem pencatatan penduduk berjalan dengan baik, jumlah penduduk pada akhir periode waktu dari daerah yang bersangkutan dapat diperkirakan dengan menggunakan persamaan :
Pt = P0 + B + D + I + E
Keterangan :
Pt = jumlah penduduk pada akhir periode t
P0 = jmlah penduduk pada awal periode
B  = jumlah kelahiran yang terjadi dalam periode t
D  = jumlah kematian yang terjadi dalam periode t
I   = jumlah imigran atau migran masuk
E  = jumlah emigran atau migran ke luar
     Persamaan diatas dikenal dengan persamaan penduduk berimbang atau balancing equation. Karena jumlah kelahiran, kematian, migrasi masuk, imigrasi keluar dapat diketahui.
     Jika jumlah angka-angka jumlah kematian dan kelahiran tak tersedia, dan yang tersedia hanya angka jumlah penduduk pada waktu-waktu tertentu seperti pada waktu-waktu sensus, perkembangan penduduk dapat diperlakukan antara lain dengan menggunakan rumus geometrik.
Rumus persamaan geometri :

C.   PERTAMBAHAN PENDUDUK DAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN
Dari segi lingkungan, masalah pemukiman adalah masalah penduduk, ketika manusia berjumlah terbatas dan hidup serba sahaja, maka cara hidup dan bermukim manusia diserasikan dengan lingkungan alam.
Peledakan penduduk menyebabkan pula pembesarnya lagi urbanisasi, sehingga tak ada satu kota pun yang mampu menampung arus penghuni baru, yang datang akibatnya pengangguran dikota makin lama makin membengkak. Daerah pemukiman bertambah luas, sampah berserakan dimana-mana, persediaan air yang sehat tidak dapat memenuhi kebutuhan dan akibatnya wabah penyakit menyerang masyarakat. Pertumbuhan penduduk di kota-kota di indonesia memang tidak merata. Walau bagaimanapun, kota-kota besar dengan tingkat fasilitas dan pelayanan yang lengkap merupakan daya tarik aliran penduduk desa kekota.
Secara umum, penduduk kota didunia memang sudah menunjukan pertumbuhan yang meningkat secara fantastis, lebih dari dua kali lipat penduduknya, yakni dari 313 juta menjadi 655 juta di sekitar tahun 1950-an dalam waktu sepuluh tahun. Pertambahan penduduk kota yang relatif  tinggi di asia tenggara khususnya dan negara-negara di dunia umumnya menimbulkan suatu masalah tersendiri. Jika perkembangan kota di negara maju menyebabkan terjadinya proses urbanisasi, yang sekaligus dapat memberikan perubahan yang fudamental kepada struktur masyarakat secara keseluruhan, di negara berkembang perubahan serupa ini tidak nampak secara nyata. Sebagai dasar perubahan dari penduduk luar kota dengan penduduk kota di negara maju jelas adalah perkembangan teknologi.
Dalam negara berkembang, terutama di indonesia, masalah melenyapkan ketegangan kota berpenduduk padat yang makin lama makin bertambah banyak, merupakan masalah yang serius perlu ditangani. Akibat hal tersebut menimbulkan kota-kota yang jelek dan tidak menyenangkan seperti terjadi di negara-negara yang telah berkembang, di negara berkembang yang kekurangan modal akibatnya akan jauh lebih buruk lagi apabila membiarkan harga tanah dan biaya pembangunan terus meningkat. Karena itu pada prinsipnya harus ada suatu kebijaksanaan untuk mengatur penggunaan tanah untuk m,embeli atau mengontrol tanah di kota, untuk memungut atau mencegah keuntungan yang diperoleh dari tanah demi keperluan umum. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perkembangan penduduk yang sangat besar ini mempunyai dampak yang berantai terhadap lingkungan dan gejala aspek yang ada didalamnya.

D.   PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN TINGKAT PENDIDIKAN
       Di negara-negara yang anggaran pendidikannya paling rendah biasanya menunjukan angka kelahiran yang tinggi. Tidak hanya persediaan dana yang kurang, tetapi komposisi usia secara piramida pada penduduk yang berkembang dengan cepat juga berakibat bahwa rasio antara guru yang terlatih dan jumlah anak usia sekolah akan terus berkurang.
       Pertambahan penduduk yang cepat, tidak lepas dari pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas pendidikan, cendrung untuk menghambat perimbangan pendidikan. Kekurangan fasilitas pendidikan menghambat program persamaan antara laki-laki dan wanita, pedesaan dan kota, dan antara bagian masyarakat yang kaya dan miskin. Pertambahan penduduk yang cepat menghambat perluasan pendidikan, juga mengarah pada apatisme di dunia yang kesulitan untuk mengatasinya.
       Tingkat pendidikan adalah sangat menentukan sebagai alat penyampaian informasi kepada manusia tentang perlunya perubahan dan untuk merangsang penerimaan gagasan baru.

E.   PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PENYAKIT YANG BERKAITAN DENGAN LINGKUNGAN HIDUP.
       Penyebab meningkatnya penyakit dan kematian di dunia sekarang ini antara lain perubahan yang dibuat manusia dalam lingkungan hidupnya. Perubahan ini timbul dari teknologi modern, pertambahan penduduk dan kebutuhan untuk memproduksi lebih banyak barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.
       Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan dapat bermacam-macam, menakutkan dan tidak pandang bulu mereka yang kaya dan miskin bisa saja menjadi korbannya. Tanpa membedakan usia, jenis kelamin atau status sosialnya. Dengan tambahnya penduduk, masalah kesehatan sering meningkat, salah satu akibatnya yang menyolok dari angka kelahiran yang tinggal di negara berkembang adalah berkembangnya kota-kota. Dengan kehidupan kota, timbul pula penyakit perkotaan. Makin banyak penduduk terpusat dikota-kota menyebabkan makin meningkatnya polusi, melebihi kemampuan usaha manusia maupun alam dalam membersihkan air dan udara.
       Menyusutnya persediaan air bersih dan sehat telah menjadi pemikiran bagi petugas kesehatan di negara=-negara kaya maupun miskin. Perluasan sistem penyaluran dan penjernian air tidak mengimbangi melimpahnya kotoran-kotoran sisa industri, pertanian maupun manusia yang semuanya itu disebabkan oleh pertambahan penduduk yang sangat cepat. Di wilayah yang terdapat pemusatan penduduk, tekanan yang meningkat akan sumber-sumber air telah menyebabkan berjangkitnya wabah kholera, typhus, dan hepatitis.

F.    PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN KELAPARAN
       Semenjak periode 25 tahun terakhir ini dunia mulai menghadapi tiga masalah pangan yang saling berkaitan dan mengkhawatirkan. Masalah-masalah tersebut adalah turunnya konsumsi gandum perkapita. Ke tidakmampuan membangun kembali persediaan gandum dan meningkatnya ketergantungan dunia akan ekspor gandum dari amerika utara, sementara itu penduduk dunia bertambah terus hampir 70 juta per tahun.
       Beberapa faktor telah berpengaruh pada penurunan konsumsi gandum per kapita di dunia. Produksi terpaksa dikurangi karena biaya dan persediaan energi yang ketat, biaya produksi dan persediaan pupuk yang ketat, dan dimana persediaan kayu bakar sedikit, kotoran binatang yang semestinya digunakan untuk pupuk, terpaksa dipakai sebagai bahan bakar. Persediaan gandum yang merupakan standar jaminan  pangan dunia makin lama makin berkurang. Pada tahun 1961 persediaan gandum amerika serikat mencapai 105 hari. Pada tahun 1972 persediaan menurun menjadi 69 hari konsumsi sementara persediaan menurun ketergantungan kepada amerika utara meningkat. Selama lebih ¼ abad. Wilayah ini telah menjadi gudang pangan bagi negara-negara yang kekurangan pangan di dunia.
       Laporan tentang kenaikan angka kematian karena kurang gizi di negara-negara miskin menunjukan bagaimana masalah pangan dan penduduk memerlukan perhatian lebih mendalam. Gejala penyakit yang disebabkan oleh kelesuhan jasmani meluas dan menghilangkan kegairahan kerja, kemunduran dan penderitaan jutaan manusia. Kekurangan gizi dalam kandungan dan masa kanak-kanak menyebabkan kerusakan otak cacat dan cacat mental pada kanak-kanak. Kekurangan gizi pada saat sekarang akan berakibat pada generasi yang akan datang, yang memasukan unsur-unsur yang merisaukan pada perencanaan lingkungan.

G.   KEMISKINAN DAN KETERBELAKANGAN
Teori Kemiskinan
       Kemiskinan hanyalah menunjuk pada rendahnya tingkatan pendapatan perkapita suatu Negara. Isitilah ini tidak ada hubungannya dengan budaya bangsa tersebut. Dengan demikian kata “miskin” dan “kurang berkembang” dapat saling dipertukarkan (Jhingan, 2008).  
       Prof Shannon dalam (Jhigan, 2008) membuat pembedaan sebagai berikut : “Suatu daerah atau negara dapat digolongkan sebagai berkembang (develop) tetapi miskin disebut sebagai kurang berkembang, suatu daerah yang ‘tidak berkembang’ mungkin dapat disebut sebagai kurang berkembang, apabila ia tidak mampu untuk berkembang, “miskin (poor)” dan “terbelakang (backward)” juga digunakan sebagai sinonim “kurang berkembang.
       Simon Kuznets dalam (Jhingan, 2008) mengusulkan tiga definisi tentang keterbelakangan. Pertama, istilah itu dapat berarti kegagalan memanfaatkan secara penuh potensi produktif dengan menggunakan tingkat pengetahuan teknologi yang ada. Kedua, berarti keterbelakangan dalam kinerja (performance) ekonomi dibandingkan dengan daerah atau negara lain dalam periode yang sama. Ketiga, ia dapat berarti kemiskinan ekonomi, dalam arti kegagalan menyediakan biaya hidup yang memadai dan harta benda yang dapat memuaskan sebagaian besar penduduk.


Karakteristik masyarakat miskin
       Karakteristik masyarakat miskin secara umum ditandai oleh ketidakberdayaan/ ketidakmampuan (powerlessness) dalam hal :
a.       Memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar seperti pangan dan gizi, sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan;
b.      Melakukan kegiatan usaha produktif;
c.       Menjangkau akses sumber daya ekonomi;
d.      Menentukan nasibnya sendiri serta senantiasa mendapat perlakuan diskriminatif, mempunyai perasaan ketakutan dan kecurigaan, serta sikap apatis dan fatalistik;
e.       Membebaskan diri dari mental dan budaya miskin serta senantiasa merasa mempunyai martabat dan harga diri yang rendah.

Kemiskinan dan Dampaknya
            Secara konseptual kemiskinan dapat dipandang dari beberapa segi. Pertama-tama dari segi subsistem. Dimana penghasilan dan jerih payah seseorang hanya pas-pasan untuk dimakan saja, atau bahkan tidak pulauntuk itu. Sedangkan dari segi eksternal mencerminkan konsekuensi sosial dari kemiskinan terhadap masyarakat di sekelilingnya, yaitu bagaimana kemiskinanyang berlarut-larut mengakibatkan dampak sosial yang tidak ada habisnya. Sedangkan kemiskinan ada tiga macam, ialah kemiskinan relatif yaitu menurut perbandingan kelas-kelas pendapatan, kemiskinan subjektif, menurut perasaan per orang dan kemiskinan absolut.
            Dampak kemiskinan terhadap orang-orang miskin sendiri dan terhadap lingkungannya baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam, dengan sendirinya sudah jelas negatif. Orang miskin tidak mampu memenuhi keperluan gizi minimal bagi dirinya sendiri maupun bagi keluarganya. Dampak kemiskinan terhadap lingkungan sosial tampak mengalirnya penduduk kekota-kota tanpa bekal pengetahuan apalagi bekal materi. Akibatnya antara lain ialah banyak tukang becak, pemungut puntung, gelandangan, pengemis, dan sebagainya yang menghuni kampung-kampung liar dan jorok di gubuk-gubuk reot yang tidak pantas didiami manusia.

Sebab-Sebab Kemiskinan
Sebab-sebab kemiskinan yang pokok bersumber dari empat hal, yaitu mentalitas si miskin itu sendiri, minimnya keterampilan yang dimilikinya, ketidakmampuan untuk memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang disediakan, dan peningkatan jumlah penduduk yang relatif berlebihan.
Apabila orang sudah terperangkap dalam jurang kemiskinan, dan tidak lagi melihat kemungkinan untuk keluar dari jurang itu, maka ia cendrung mengambil sikap “nerimo” dalam bahasa jawanya. Sumber daya alam lama kelamaan akan terkuras habis, dan bahkan jika tidak habis, makin banyak orang yang memerulakan makanan sedangkan sumberdaya alam bukannya makin meningkat kemampuannya. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya kepadatan penduduk yang memang sukar dicegah walaupun program KB terus menerus digalakan.

Pokok-Pokok Penanggulangan Kemiskinan
            Cara-cara penanggulangan penyakit ini pada hakikatnya haruslah sedemikian rupa sehingga sebab-sebab itu bisa dimusnakan, setidak-tidaknya dikurangi. Operasi penanggulangan itu karena harus mencangkup membangkitkan motovasi untuk melepaskan diri dari kemiskinan, secara lebih mengefektifkan program-program yang telah ada dengan lebih mengingat pula kemampuan si miskin untuk memanfaatkannya, meningkatkan prasarana di pedesaan termasuk pemukiman-pemukiman transmigrasi yang baru, dan menyempurnakan aparat pemerintah yang langsung menghadapi dan menangani kaum miskin.






Referensi:
Santoso,Budi,1999,Ilmu Lingkungan Industri,Depok: Gunadarma.