TUGAS KE 3
PENGETAHUAN LINGKUNGAN
Disusun Oleh:
Kelompok :
II (Dua)
Nama / NPM :
1. Dinar Ramadhan / 32413545
2. Friska
Magdalena / 33413589
3. Muhamad
Febriyan R. / 35413722
4. Mustofa
Ahmad M. / 36413218
5. Rona
Maulana / 38413072
Kelas
: 3ID10
|
ILMU TEKNOLOGI DAN
PENGETAHUAN LINGKUNGAN
A. KEMAJUAN
TEKNOLOGI DAN EFEK SAMPINGNYA
Hubungan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan Kehidupan Sosial
Dalam
abad XX, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) telah berkembang pesat berkat pemakaian
alat-alat yang makin sempurna, sehingga mendapat sebutan IPA
modern. Kemajuan IPA mendorong majunya teknologi yang makin dapat
memakmurkan kehidupan manusia, karena tujuan teknologi memang diadakan untuk
kebutuhan manusia. Namun, di samping tujuan dapat tercapai, terjadi pula
dampak sampingan (side-effect) yang dapat mengganggu.
Untuk itu diupayakan peningkatan kegunaan teknologi dan memperkecil
dampaknya. Bila hal tersebut tercapai, maka kegiatan mempergunakan
teknologi memperoleh nilai ekonomis yang berarti. Misalnya,
pemakaian pesawat terbang besar dan cepat memudahkan orang mencapai tujuan,
tetapi kejatuhannya menimbulkan risiko besar. Jadi, tujuan dapat
dicapai dengan hasil maksimal, sementara dampaknya diperkecil.
Abraham
Harold Maslow berpendapat bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki berbagai
kebutuhan yang digambarkan sebagai piramida : landasannya lebar, makin ke atas
makin kecil. Kebutuhan pertama yang wajib dipenuhi manusia adalah
kebutuhan fisik yang juga dapat disebut sebagai kebutuhan primer (basic
needs) : sandang, pangan dan papan (tempat tinggal). Setelah
kebutuhan fisik terpenuhi, manusia perlu keamanan demi kelangsungan
hidupnya. Kemudian diperlukan bermasyarakat sebagai kehidupan sosial
selakuhomo socius. Manusia yang dapat lebih cepat dan banyak
memperoleh kebutuhan hidupnya merasa perlu memperoleh harga diri. Akhirnya
manusia memerlukan aktualisasi diri sebagai tujuan
tertinggi. Keempat tujuan terakhir, yaitu keamanan, pengakuan
sosial, harga diri, dan aktualisasi diri merupakan kebutuhan psikis, yang dapat
juga disebut sebagai kebutuhan sekunder ataupun tersier. Dari hari
ke hari kebutuhan manusia baik fisik maupun psikis terus meningkat, secara
kuantitatif maupun kualitatif.
Pengetahuan
teknologi (technological knowledge) merupakan pengetahuan
mengenai proses-proses fisik yang secara operasional terwujud dalam
teknologi. Sehingga kemampuan berteknologi (tecnological
capability )merupakan usaha untuk menggunakan tenaga teknologi secara
efektif yang dapat dicapai melalui upaya teknologis (tecnological
effort) . Tujuan positifnya bagi manusia yang akan dicapai ,
sementara dampak sampingan yang negatif perlu diperkecil.
Kehidupan
sosial dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Kebutuhan manusia akan pangan
sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi pertanian, sedangkan kebutuhan akan
komunikasi dipengaruhi oleh teknologinya, seperti media cetak, media elektronik
yang selain untuk berkomunikasi, juga dapat memperluas
wawasannya. Masyarakat memang banyak yang mengeluh dampak negatif
dari teknologi, tetapi kegiatannya terus dilakukan karena tetap masih lebih
banyak untung daripada ruginya.
Dampak
Perkembangan IPTEK terhadap Kebutuhan Pokok
1. Pangan
Pangan
merupakan kebutuhan pokok yang paling utama sebab tanpa pngan manusia akan
mati, kelestarian hidupnya terancam, dan manusia berupaya untuk menjauhkan diri
dari kematian. Alam menyediakan macam-macam kebutuhan pangan untuk
diusahakan dengan teknologi, mula-mula sederhana, makin hari makin maju.
2. Sandang
Sandang
atau pakaian sekarang bukan lagi sekedar melindungi tubuh terhadap gangguan
cuaca, melainkan sudah meningkat sebagai lambang status sosial, lebih-lebih
sebagai barang dagangan.
3. Papan
Papan
yang berarti tempat tinggal pada mulanya hanya sebagai tempat untuk memperoleh
rasa aman, terlindung dari gangguan cuaca atau binatang, malahan mungkin dari
manusia yang lain. Rumah tradisional yang dihasilkan dari
bahan alami yang terdapat di sekitar tempat tinggal. Bahan bangunan rumah
tradisional mudah rusak karena cuaca atau dimakan rayap, sehingga batas waktu
tertentu terpaksa diperbaiki, bahkan diganti. Biasanya cukup mahal,
sehingga secara ekonomis merugikan.
Dampak
Pembangunan Industri dan Transportasi Modern
1. Dampak
Industri
Dampak
industri yang sangat terasa dalam bidang ekonomi. Pemakaian mesin
menghasilkan produksi yang melimpah. Produk banyak demikian tidak
tertampung lagi dalam pasaran lokal atau nasional, sehingga harus disalurkan ke
pasar internasional. Demi kelancaran pemasaran, para kapitalis
modern mempengaruhi politik pemerintahannya, mendesak agar pemerintah mendukung
usahanya mencari atau merestui pasaran di negara lain, bila perlu dengan
dukungan militer keras. Timbullah imperialisme modern yang
menitikberatkan kegiatannya dalam bidang ekonomi setelah revolusi
industri. Di samping mencari daerah pemasaran, juga dilakukan usaha
memperoleh bahan mentah yang murah. Cara demikian menyebabkan
keuntungan kaum kapitalisyang didukung pemerintah yang imperealis memperoleh
keuntungan sangat besar.
Bila
negara imperialis banyak memperoleh keuntungan melalui cara-cara modern
tersebut, dampaknya terasa di mana-mana. Di negara sendiri kaum
kapitalis-imperialis merasakan pencemaran (polusi) yang semula kurang
diperhitungkan, setelah timbul dampak sampingnya barulah
disadari. Contohnya kota Birmingham di Inggris. Dengan
dilakukan revolusi industri, maka tanah di wilayah kota tersebut banyak
dicemari sisa pembakaran bahan bakarnya yang berwarna
hitam. Sementara itu udaranya pun dicemari oleh asap
hitam dari cerobong pabrik (waktu itu yang dipergunakan masih mesin uap),
sehingga udara juga hitam, panas matahari kurang dapat menembus ke
bawah. Kota Birmingham memperoleh julukan The Black
Country dan menjadi tempat tinggal yang tidak sehat.
2. Dampak
Transportasi
Dengan
tata transportasi yang diciptakan, manusia memperoleh beberapa keuntungan. Pertama,
kendaraan yang diciptakan mampu bergerak lebih cepat daripada gerak si pencipta
sendiri, sehingga waktu yang diperlukan bergerak dari satu tempat ke tempat
lain lebih singkat. Waktu dirasakan makin berharga, sehingga timbul
sebutan time is money. Jalannya waktu yang perlu cepat
diikuti mengakibatkan jam memperoleh pasaran yang luas sebagai kebutuhan
sekunder bagi manusia modern. Kedua, kemampuan mengangkat dan
mengusung oleh manusia ataupun binatang yang biologis terbatas dalam tingkat
yang rendah. Alat-alat pengangkut manusia yang dibuat dari
bahan-bahan abiologis jauh lebih kuat. Roda yang di atasnya diberi
tempat barang dan dibuat dari besi, kapal besi yang besar memiliki daya angkat
yang jauh lebih besar dan berat daripada daya angkut manusia dan
binatang. Namun, kedua kelebihan tersebut memiliki konsekuensi atau
dampak sampingan yang negatif.
B.
PEMBANGUNAN YANG
TERLUPAKAN
Faktor lingkungan yang diperlukan untuk
mendukung pembangunan yang terlanjutkan yaitu:
1. Terpeliharanya
proses ekologi yang esensial.
2. Tersedianya
sumber daya yang cukup.
3. Lingkunagn
sosial budaya dan ekonomi yang sesuai.
Ketiga faktor tersebut tidak saja
mengalami dampak dari pembangunan, tetapi juga mempunyai dampak terhadap
pembangunan.
Proses ekologi
Energi yang digunakan untuk proses
ekologi didapatkan dari matahari. Jika terjadi kerusakan pada proses ekologi
akan membahayakan kehidupan di bumi ini. Di sini akan diuraikan beberapa proses
yang terpenting.
a. Fotosintesis
Fotosintesis yaitu
proses esensial untuk menjaga kelangsungan hidup di bumi. Biasanya dilakukan
oleh tumbuhan hijau. Pada proses ini energi matahari diubah menjadi energi
kimia yang terkandung dalam bahan organik tumbuhan.
b. Penambahan
nitrogen
Nitrogen udara
mengandung kira-kira 80% nitrogen. Tetapi gas nitrogen yang banyak tersebut
tidak berguna bagi manusia dan sebagian besar makhluk hidup lain. Untunglah ada
makhluk hidup yang dapat menambat nitrogen udara di bumi ini. Makhluk hidup
penambat nitrogen udara yang hidup bebas berupa bakteri dari ganggang
biru-hijau.
c. Pengendalian
populasi
Dalam ini ada hewan
pemakan tumbuhan dan ada hewan pemakan daging. Hewan yang memakan disebut
pemangsa, dan hewan yang dimakan disebut mangsa. Pemangsa ada yang menguntungkan
ada juga yang merugikan. Begitu juga mangsa ada yang menguntungkan ada juga
yang merugikan. Pemangsa yang menguntungkan yaitu yang memakan mangsa yang
merugikan, tetapi menguntungkan atau merugiakan itu tidak bersifat mutlak, tapi
tergantung pada waktu tertentu.
d. Penyerbukan
Pada penyerbukan suatu
tepung sari dengan satu atau lain cara menempel pada kepala putik bunga.
Setelah terjadi penyerbukan, tepung sari membuahi sel telur yang ada dalam
bakal buah. Setelah pembuahan bakal buah akan tumbuh menjadi buah. Penyerbukan
dapat terjadi secara alamiah, oleh angin, arus air, serangga, burung,
kupu-kupu, dan hewan lainnya. Jika populasi hewan penyerbukan tadi menurun akan
mengganggu produksi banyak jenis buah. Dari itu kita harus menjaga agar
peristiwa penyerbukan tidak terganggu.
e. Kemampuan
memperbarui diri
Sumber daya alam ada
yang bersifat dapat memperbaruhi diri. Tetapi meski mempunyai sifat
terperbaruhi sifatnya tidak mutlak, tetapi kemampuan ada batasnya. Kemampuan
untuk memperbaruhi diri didasarkan pada proses kimia, fisik, dan hayati.
f. Fungsi
hidro- orologi
Air dan tanah merupakan
sumberdaya yang terbaruhi yang esensial untuk kehidupan kita. Air mempunyai
suatu daur. Misalnya: air hujan jatuh dari
langit, yang sebagian mengalir diatas air dan sebagian masuk dalam tanah.
Karena sinar matahari air menguap, dari uap air terbentuk awan dan dari awan
akan menjadi hujan lagi, begitu seterusnya daur itu berlangsung.
C. MUTU
LINGKUNGAN HIDUP
Pengertian tentang mutu lingkungan
sangatlah penting, karena merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan
pengelolaan lingkungan. Berbicara mengenai lingkungan pada dasarnya adalah
berbicara mengenai mutu lingkungan. Namun dalam hal itu apa yang dimaksud
dengan mutu lingkungan tidaklah jepas, karena tidak diuraikan secara
eksplisit.mutu lingkungan hanyalah dikaitkan dengan malasalh lingkungan,
misalnya pencemaran, erosi, dan banjir. Dengan kata lain mutu lingkungan itu
diuraikan secara negatif, yaitu apa yang tidak kita hendaki, seperti air
tercemar. Agar kita dapat mengelola lingkungan dengan baik, kia tidak saja
perlu mengetahui apa yang tidak kita kehendaki, melainkan juga apa yang kita
hendaki. Dengan demikian kita dapat mengetahui ke arah mana lingkungan itu
ingin kita kembangkan untuk mendapatkan mutu yang kita hendaki.
Tidaklah mudah untuk menentukan apa yang
dimaksud dengan mutu lingkungan, oleh karena persepsi orang terhadap mutu
lingkungan berbeda-beda. Dengan singkat dapatlah dikatakan mutu lingkungan yang
baik membuat orang kerasan hidup dalam lingkungan tersebut. Perasaan itu
disebabkan karena orang mendapat rezeki yang cukup, iklim dan faktor alamiah
lainnya yang sesuai dan masyarakat yang cocok pula. Misalnya, seseorang yang
karena pekerjaannya harus pindah ketempat yang lain, setelah pensiun ia ingin
kembali lagi ke tempat yang kerasan itu. Kerasan bukanlah karena satu atau dua
faktor saja yang terpenuhi dalam satu lingkungan, melainkan adanya intergrasi
faktor-faktor secara optimum. Karena itu pengelolaan lingkungan utuk
mendapatkan perasaan kerasan, bukanlah suatu maksimasi satu atau dua faktor,
misalnya maksimasi rezeki, melainkan suatu optimasi banyak faktor yang saling
berkaitan secara integrasi. Yang penting bukanlah masing-masing faktor secara
tersendiri, melainkan totalitas kondisi. Totalitas kondisi itu adalah lebih
dari jumlah masing-masing faktor. O;eh karena itu pengelolaan lingkun gan
bersifat holistik, yaitu memandang keseluruhan sebagai suatu kesatuan.
Pengelolaan lingkungan untuk
mendapatkan kondisi optimum, didasarkan pada pertimbangan untung rugi. Orang
bersedia untuk mengurangi atau mengorbankan suatu keuntungan untuk mendapatkan
keuntungan lain atau mengurangi suatu kerugian, dengan demikian pada hakekatnya
orang menganalisis manfaat dan resiko lingkungan agar kebutuhan hidupnya dapat
terpenuhi secara optimum. Dalam kehidupan orang selalu berusaha untuk
pertama-tama memenuhi kebutuhan dasarnya, apapun yang diartikan pada keadaan
dan waktu itu. Mutu hidupnya sangatlah tergantung pada pemenuhan kebutuhan
dasarnya. Maka baik kebutuhan dasar itu dipenuhi, makin baik pula mutu
hidupnya.
Berdasarkan uraian diatas mutu
lingkungan dapatlah diartikan sebagai kondisi lingkungan dalam hubungannya
dengan mutu hidup, makin tinggi derajat mutu hidup dalam suatu lingkungan
tertentu, makin tinggi pula derajat mutu lingkungan tersebut dan sebaliknya.
D. KESEHATAN
LINGKUNGAN
Kesehatan lingkungan merupakan
bagian dari dasar-dasar kesehatan masyarakat modern yang meliputi terhadap
semua aspek manusia dalam hubungannya dengan lingkungan, dengan tujuan untuk
meningkatkan dan memperttahankan nilai-nilai kesehatan manusia pada tingkat
setinggi-tingginya dengan jalan memodifisir tidak hanya faktor social dan
lingkungan fisik semata-mata, tetapi juga terhadap semua sifat-sifat dan
kelakkan-kelakuan lingkungan yang dapat membawa pengarh terhadap ketenangan,
kesehatan dan keselamatan organisme umat manusia ( Mulia Ricky M, 2005).
Menurut World Health
Organization (WHO), kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi
yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat
dari manusia.
Menurut Himpunan Ahli Kesehatan
Lingkungan Indonesia (HAKLI) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi
lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia
dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat
dan bahagia.
Menurut
WHO ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu :
1) Penyediaan Air Minum
2) Pengelolaan air
Buangan dan pengendalian pencemaran
3) Pembuangan Sampah
Padat
4) Pengendalian Vektor
5)
Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6) Higiene makanan,
termasuk higiene susu
7) Pengendalian
pencemaran udara
8) Pengendalian radiasi
9) Kesehatan kerja
10) Pengendalian kebisingan
11) Perumahan dan
pemukiman
12) Aspek kesling dan
transportasi udara
13) Perencanaan daerah
dan perkotaan
14) Pencegahan
kecelakaan
15) Rekreasi umum dan
pariwisata
16)Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan
dengan keadaan epidemi/wabah, bencana
alam dan perpindahan penduduk.
17) Tindakan pencegahan
yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.
Di Indonesia, ruang lingkup
kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992
ruang lingkup kesehatan lingkungan ada 8, yaitu:
1) Penyehatan Air dan Udara
2) Pengamanan Limbah padat/sampah
3) Pengamanan Limbah cair
4) Pengamanan limbah gas
5) Pengamanan radiasi
6) Pengamanan kebisingan
7) Pengamanan vektor penyakit
8) Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti
keadaan pasca bencana
Penularan
Penyakit Melalui Air
Air
adalah mutlak untuk kehidupan. Tetapi jika kualitas air tidak
diperhatikan, maka air dapat menjadi sumber penyebab penyakit. Air dapat
mengandung zat-zat kimia yang berbahaya untuk kehidupan, bila terdapat
pencemaran dengan berbagai sumber alam maupun sumber buatan manusia.
Banyak penyakit menular bersumber
pada air. Penyakit virus dapat bersumber pada air. Seperti radang mata yang
sering didapat setelah berenang di kolam yang kurang terpelihara. Air selain
dapat menularkan penyakit secara langsung, dapat juga menjadi tempat perindukan
berbagai penyebar dan sumber penyakit. Berbagai serangga memerlukan air untuk
tumbuh dan berkembang biak seperti nyamuk yang dapat menularkan penyakit.
Tumbuhan air juga dapat menjadi
habitat dari vektor penyakit. Keong air yang dapat menularkan schistosomiasis
dari tumbuh-tumbuhan air itu. Tikus dan binatang lainnya yang hidup disekitar
air juga dapat menjadi sumber penyakit untuk manusia seperti penyakit
leptospirosis.
Penularan Penyakit Melalui Udara
Penyakit
dapat ditularkan dengan menghirup penyebab penyakit dalam pernafasan. Penyakit
influensa dan tuberkolosis adalah contoh yang infeksinya melalui udara.
Pencemaran udara dengan berbagai bahan kimia dapat menyebabkan kerusakan
langsung pada paru-paru, selain itu dapat pula menyebabkan iritasi pada
paru-paru sehingga lebih mudah terserang oleh penyakit infeksi sekunder seperti
TBC. Selain itu bahan-bahan kimia ini banyak diduga sebagai penyebab kanker
paru-paru misalnya exhaust fume
kendaraan bermotor.
Penularan Penyakit Melalui Tanah
Air tanah banyak mengandung penyebab
penyakit, terutama jika tercemar oleh kotoran manusia dan hewan, baik secara
sengaja maupun secara tak sengaja. Penyakit tetanus dapat terjadi jika luka
kena tanah, terutama jika tanah tercemar oleh kotoran hewan atau manusia. Yang
mengandung penyebabnya yaitu clostridumtetani.
Di dalam tanah juga banyak ditemukan bentuk-bentuk infeksi berbagai parasit.
Cacing-cacing perut yang penyebarannya melalui tanah, telurnya dikeluarkan
dengan tinja. Jika sampai ditanah telur-telur itu tumbuh menjadi bentuk
infektif yang sudah siap untuk tumbuh didalam badan manusia. Cara penularan
dapat terjadi jika telur-telur yang masuk ini tertelan karena makanan tercemar
oleh tanah yang mengandung telur tadi atau memakai tangan yang kotor.
E. KESADARAN
LINGKUNGAN
Tujuan peningkatan kesadaran
lingkungan ialah, memasyarakatkan lingkungan hidup, jadi bukan sekedar
menanamkan pengertian masyarakat terhadap permasalahannya saja. Tetapi terutama
membangkitkan partisipasi untuk ikut memelihara kelestarian sumberdaya alam dan
lingkungan hidup, disamping menjaga lingkungan sendiri secara langsung.
Peningkatan kesadaran sebagaimana
juga semua usaha yang menyangkut lingkungan hidup harus terpacu dengan waktu
sebab perusakan masih terus berlanjut dan meningkat. Karena daya terbatas dan
sarana yang khusus untuk ini tidak ada, usaha dilakukan melalui sarana
informasi yang telah ada dan terutama diarahkan kepada lembaga-lembaga dan
kelompok-kelompok masyarakat yang strategis.
F.
HUBUNGAN LINGKUNGAN
DENGAN PEMBANGUNAN
Karena peningkatan usaha pembangunan
maka akan terjadi pula peningkatan penggunaan sumber daya untuk menyokong
pembangunan dan timbulnya permasalahan dan lingkungan hidup manusia.
Dalam
pembangunan sumber alam merupakan komponen penting dimana sumber alam ini
memberikan kebutuhan azsi bagi kehidupan., dalam penggunaan sumber alam tadi.
Kebutruhan akan hasil proyek pembangunan, keseimbangan ini bisa terganggu, yang
kadang bisa membahayakan kehidupan umat.
Proses
pembangunan mempunyai akibat yang lebih luas terhadap lingkungan hidup manusia,
baik akibat langsung maupun akibat sampingan seperti pengurangan sumber
kekayaan alam secara kuantitatif dan kualitatif, pencemaran biologis,
pencemaran kimiawi, gangguan fisik dan gangguan sosial budaya.
Kerugian-kerugian
dan perubahan-perubahan terhadap lingkungan perlu diperhitungkan dengan
keuntungan yang diperkirakan akan diperoleh dari suatu proyek pembangunan. Baru
setelah itu disusun pedoman kerja yang jelas bagi kegiatan pembangunan baiki
berupa industri atau bidang lain, yang memperhatikan faktor pelindungan lingkungan hidup manusia.
G. PENCEMARAN
DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP OLEH PROSES PEMBANGUNAN.
Sebagaimana diarahkan dalam GBHN
tahun 1988, pembangunan industri merupakan bagian dari pembangunan ekonomi
jangka panjang untuk mencapai struktur ekonomi yang semakin seimbang dengan
sektor industri yang maju dan didukung oleh sektor pertanian yang tangguh.
Industrialisasi merupakan pilihan
bagi bangsa indonsia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Hal tersebut
antara lain disebabkan terbatasnya lahan pertanian. Industrialisasi merupakan
suatu jawaban terhindarnya tekanan penduduk terhadap lahan pertanian. Yang
perlu mendapat perhatian ialah bahwa industri merupakan salah satu sektor
pembangunan yang sangat potensial untuk merusak dan mencemari lingkungan.
Apabila hal ini tidak mendapat perhatian yang serius maka akan ada kesan bahwa
antara industri dan lingkungan hidup tidak berjalan seiring, dalam arti semakin
maju industri akan semakin rusak lingkungan hidup itu.
Industri yang menggunakan teknologi
untuk meningkatkan taraf hidup manusia akan memberikan dampak negatif pula
berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan
Kegiatan pembangunan industri yang
melibatkan unsur-unsur tersebut dapat menimbulkan dampak negatif berupa:
1.
Pandangan yang kurang
menyenangkan pada wilayah industri.
2.
Penurunan nilai tanah
di sekitar industri bagi pemukiman
3.
Kebisingan oleh operasi
peralatan
4.
Bahan buangan yang
dikeluarkan industri dapat mengganggu atau mengotori udara, air dan tanah.
5.
Perpindahan penduduk
yang dapat menimbulkan dampak sosial
6.
Hasil produksi industri
dapat mempengaruhi pola hidup masyarakat.
7.
Timbulnya kecemburuan
sosial.
REFERENSI
:
Santoso,Budi,1999,Ilmu Lingkungan Industri,Depok: Gunadarma.
http://blog.unsri.ac.id/download_docx/download4_docx/docx-22197.docx