Jumat, 16 Juni 2017

Contoh Studi Kasus Penggunaan atau Penerapan Standar Teknik Dan Manajeman

  
OHSAS 18001:2008
     OHSAS 18001 adalah suatu standar internasional untuk Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. OHSAS 18001 yang berlaku sekarang adalah yang diterbitkan tahun 2007, menggantikan OHSAS 18001:1999, dan dimaksudkan untuk mengelola aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
Dengan mengimplementasikan OHSAS 18001 berarti organisasi industry telah memiliki kerangka acuan yang pasti bagi efektifitas manajemen K3 termasuk kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan yang akan diterapkan pada aktifitas produksi, pendeteksian adanya bahaya yang timbul dari proses produksi, serta pengawasan terhadap kegagalan manajemen
PENERAPAN OHSAS 18001
      Penerapan sistem OHSAS 18001 dalam organisasi industry memang merupakan investasi besar dimana hasilnya tidak dapat dilihat secara langsung. Besarnya nilai investasi sebanding dengan banyaknya manfaat yang akan diperoleh bagi organisasi industry yang menerapkan OHSAS 18001.
Beberapa manfaat menerapkan OHSAS 18001 adalah :
  1. Mengurangi pembengkakan biaya operasional yang mungkin timbul dari kecelakaan kerja atau penurunan kesehatan
  2. Meminimalkan resiko terjadinya kecelakaan kerja
  3. Meningkatkan kepuasan pelanggan
  4. Meningkatkan citra perusahaan di mata public nasional dan internasional
  5. Meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa perusahaan sangat peduli dengan K3 yang merupakan kebutuhan setiap manusia
  6. Menunjukkan kepatuhan terhadap peraturan dan perundangan terkait
  7. Kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis lebih terbuka lebar khususnya untuk spesifikasi pengadaan yang memerlukan sertifikasi sebagai suatu persyaratan menjadi rekanan
  8. Peningkatan terhadap manajemen resiko

Contoh Penerapan

    Salah satu contoh penerapannya adalah pada salah satu jurnal ilmiah tentang penerapan standar sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) OHSAS 18001:2008 di PT. LTX (Latinusa,Tbk) Kota Cilegon-Banten perusahaan yang memproduksi tinplate.
Penerapan SMK3 berdasarkan prinsip standar OHSAS 18001:2008 yang terdiri dari lima prinsip. Berikut adalah lima prinsip penerapan SMK3 di PT Latinusa,Tbk berdasarkan OHSAS 18001:2008.

·      1.        Kebijakan K3
     Manajemen perusahaan memiliki komitmen untuk patuh terhadap peraturan  perundangan K3, mencegah kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, dan pencemaran.     Wewenang yang dimiliki manajemen puncak adalah memberi sanksi kepada  karyawan yang bekerja dan investor  di area pabrik tidak menggunakan alat keselamatan kerja.
·      2.        Perencanaan
  Perencanaan yang dilakukan perusahaan adalah membuat jadwal rencana kegiatan yang terdiri dari beberapa kegiatan yang dilakukan oleh divisi yang terkait untuk menerapkan SMK3 di perusahaan. Perusahaan melakukan identifikasi bahaya, penilaian resiko, dan pengendalian resiko K3 serta menanggulangi limbah terhadap pengendalian dampak lingkungan.

·         3.        .Pelaksanaan
         Struktur dan tanggung jawab pelaksanaan SMK3 di perusahan dengan dibentuknya tim P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang merupakan bagian dari divisi keselamatan lingkungan dan damkar. Tim P2K3 adalah tim yang memiliki kewenangan, tanggung jawab, menyediakan sumberdaya manusia, sarana dan prasarana yang berkaitan tentang pelaksanaan SMK3 dengan manajemen perusahaan. Program-program yang dilakukan perusahaan sebagai pelaksanaan SMK3 dan keselamatan lingkungan diantaranya program kesehatan, program keselamatan, dan program lingkungan. Program keselamatan yang dilakukan diantaranya memasang rambu-rambu penggunaan alat pelindung diri di setiap area kerja, rambu-rambu peringatan akan bahaya kerja yang akan terjadi, menerapkan toolbox meeting, memberikan dan menyediakan alat pelindung diri bagi tenaga kerja secara gratis, sosialisasi dan rapat panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja (P2K3), mengadakan pelatihan K3 tentang P3K dan pelatihan tanggap darurat, melakukan patroli controlsetiap pagi selama jam kerja, dan penyedian alat pemadam kebakaran disetiap area kerja serta pemberian jalur evakuasi atau jalur hijau. Program peduli lingkungan yang diterapkan meliputi pengolahan limbah cair dan penggunaan kembali hasil limbah cair, penyediaan tempat sampah dan area penghijauan.
·         4.       Pemeriksaan dan tindakan perbaikan
       Pemeriksaan SMK3 yang dilakukan adalah dengan memantau dan mengukur faktor lingkungan kerja termasuk peralatan yang digunakan dan dampak terhadap lingkungan. Pemantauan dan pengukuran meliputi pencatatan informasi dan kejadian yang terjadi di lapangan secara kualitatif dan kuantitatif, melaksanakan audit K3 secara periodik. Tindakan perbaikan yang dilakukan meliputi patroli kontrol, mengevaluasi peraturan SMK3 yang diterapkan, melaporkan insiden yang terjadi dilapangan, mengidentifikasi pelaksanaan perbaikan seperti mendatangkan tim dari luar untuk pengujian emisi dan sertifikasi peralatan pabrik, melaporkan, perawatan alat keselamatan seperti alat pemadam kebakaran, dan mengevaluasi tentang penggunaan alat pelindung diri.
·         5.      Kaji ulang manajemen
  Pengkajian ulang manajemen yang diterapkan dilakukan untuk menjamin kesinambungan antara perencananan, pelaksanaan dan perbaikan berjalan sesuai yang di harapkan. Pengkajian ulang manajemen dilakukan dengan menyelengarakan rapat dan tinjauan antara tim P2K3 dengan manajemen puncak seperti direksi dan kepala divisi lainnya.

     Lima prinsip penerapan SMK3 yang telah diterapkan untuk terus dilakukan perbaikan berkelanjutan oleh manajemen perusahaan. Perbaikan berkelanjutan dilakukan agar kesinambungan penerapan SMK3 dapat ditingkatkan sehingga mengurangi angka kecelakan kerja ataumendapatkan zero accident. SMK3 yang diterapkan diberlakukan untuk semua karyawan secara terntegrasi antara mesin, manuasia, material dan lingkungan, sehingga menghasilkan penghargaan zero accidentatau nol kecelakaan pada tanggal 21 Oktober 2001 s.d 31 Oktober 2011 dan Oktober 2007 s.d 31 Oktober 2012, serta pada bulan April 2013 mendapatkan bendera emas atas penghargaan penerapan SMK3. Sertifikat yang diperoleh diantaranya sertifikat ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, OHSAS 18001 dan sertifikat SMK3.

Sumber :

Susihono. W , & Rini. A. F. Penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (k3) dan identifikasi potensi bahaya kerja (studi kasus di PT. LTX Kota Cilegon-Banten). 2013. Jurnal Teknik Industri. 11.2. Hal. 117-242. http://journal.uad.ac.id/index.php/Spektrum/article/download/1663/1161.(Diakses 17 Juni 2017, 10.05 wib)
http://www.sertifikatiso.com/ohsas18001.html


Jumat, 07 April 2017

Tugas 1 Etika Profesi

Assalamualaikum wr.wb
Nama saya Mustofa dari kelas 4ID10, pada kesempatan kali ini saya akan mendefinisikan mimpi dan harapan saya setelah meraih gelar sarjana teknik industri.
Definisi dari mimpi saya yang pertama tentunya saya mampu mengimplementasikan apa yang saya pelajari selama masa perkuliahan baik implementasi dibidang akademik maupun non akademik di dunia kerja, tentu saja hampir semua lulusan sarjana teknik industri berharap suatu saat dapat diterima untuk bekerja di perusahaan yang memiliki catatan baik kerena bukan menjadi rahasia umum apabila kita lebih di bentuk untuk menjadi pekerja dahulu sebelum nanti nya bisa berdiri di kaki sendiri.
Definisi dari mimpi saya yang kedua yaitu setelah saya bekerja entah berapa tahun lama nya saya berharap dapat melanjutkan pendidikan magister sesuai disiplin ilmu yang saya minati, jika kenyataan tidak sesuai harapan saya masih akan mengusahakan nya atau paling tidak saya bisa mengikuti program sertifikasi keahlian di bidang yang saya geluti nanti nya, guna menunjang keahlian dan wawasan saya kedepan nya.
Definisi dari mimpi saya yang ketiga tentu nya hampir setiap sarjana teknik industri dibelahan dunia manapun ingin menjadi seorang wirausahawan handal yang mampu meningkatkan perekonomian daerah sekitar nya, namun tahapan untuk menjadi wirausahawan ini pun saya buat tidak tergesa-gesa karena masih banyak ilmu diluar sana yang perlu saya gali lebih dalam, bukan karena saya takut gagal, tapi karena semakin saya memperkaya pengalaman maka kegagalan tersebut akan terminimalisir dengan sendiri nya. Semua mimpi saya diatas mungkin tidak akan terwujud sampai kapanpun  tanpa ada nya dukungan dan doa dari kedua orang tua saya.
Saya berharap kedepannya rekan-rekan saya di teknik industri dapat mengimplementasikan apa yang dia peroleh di bangku perkuliahan, menjadi generasi muda yang selalu giat menggali ilmu bukan hanya sekedar menjadi robot perusahaan dalam menghasilkan pundi-pundi rupiah, semoga suatu saat nanti sarjana teknik industri mampu untuk meningkatkan kesejahteraan umum republik Indonesia. Amin.

Rabu, 09 November 2016

Biografi Wirausahawan

Biografi dan Profil Johnny Andrean - Sosok di Balik Suksesnya J.Co dan Breadtalk
Nama Johnny Andrean sudah sangat terkenal sebagai penata rambut atau hair stylish terkemuka di Indonesia dan salonnya Johnny Andrean Salon menjadi salah satu salon terbesar di Indonesia dan punya cabang berjumlah ratusan yang tersebar di kota-kota di Indonesia.

Johnny Andrean merupakan anak rantau dari Pulau Kalimantan. Ia lahir di Singkawang, Kalimantan Barat sekitar setengah abad yang lalu. Ia merupakan anak seorang pedagang hasil bumi dan juga pengelola salon. Keterampilan salon didapat dari ibunya.

Merantau Ke Jakarta dan Mendirikan Johnny Andrean Salon
Ingin hidup lebih baik, Johnny Andrean kemudian nekat untuk merantau ke Jakarta pada di akhir tahun 70an. Dengan bekal ilmu salon yang ia pelajari dari ibunya di Kalimantan, ia kemudian mencoba bertahan hidup dengan mendirikan sebuah salon kecil-kecil di tahun 1978 yang terletak di Jakarta Utara sembari terus belajar untuk menemukan model gaya rambut terbaru untuk pelanggannya.

Karena kepandaiannya dalam menata rambut dan keramahannya terhadap pelanggannya, lambat laun membuat usaha salon Johnny Andrean berkembang dengan pesat. Ia dikenal sebagai 'Si Tukang Keramas' karena kepandaiannya dalam menata model rambut dan memberikan model gaya rambut baru.

Dua tahun berselang, ia kemudian membuka cabang salonnya di bilangan Mangga Besar, kemudian salon ketiganya ia buka di kawasan Wahid Hasyim dan setelah itu di wilayah Kebayoran Baru yang semuanya berada di wilayah Jakarta.

Semakin berkembangnya Johnny Andrean Salon membuat ia kemudian aktif untuk merekrut karyawan yang kemudian dilatih hair stylish. Ia sendiri kadang turun tangan langsung mengajarkan karyawannya bagaimana cara perawatan rambut yang baik dan benar, baik itu cuci rambut, creambath, hingga potong rambut.
Biografi dan Profil Johnny Andrean - Sosok di Balik Suksesnya J.Co dan Breadtalk
Salon Johnny Andrean

Untuk memperdalam pengetahuannya mengenai gaya rambut, ia kemudian pergi belajar ke Eropa seperti ke Vidal Sasson Academy London, Alexander de Paris, Tony and Guy Academi London hingga Trevor Sorbie Academi London. Dari situ ia kemudian banyak menemukan model gaya rambut baru yang disukai oleh pelanggannya.

Johnny Andrean juga mendirikan Johnny Andrean School & Training sebuah sekolah hair stylish yang kemudian lulusan sekolah ini akan ditempatkan di salon-salon Johnny Andrean sehingga menurut Johnny Andrean, ia bisa mendapatkan karyawan salon yang berkompeten dan juga loyal kepada perusahaan.

Bisa dikatakan setiap tahun Johhny Andrean selalu membuka cabang baru untuk Salonnya sehingga membuatnya semakin terkenal di kalangan hair stylish dan model di Indonesia. Puluhan Cabang Salon ia miliki, Namun di tahun 1998, sempat ditimpa musibah ketika kerusuhan tahun 1998 membuat 19 salonnya dijarah dalam waktu semalam.

Ia kemudian mencoba bangkit dengan menata kembali bisnis salonnya hingga kemudian lambat laun usahanya bangkit kembali. Jaringan salon Johnny Andrean terus menerus tumbuh hingga sampai saat ini berjumlah lebih dari ratusan jaringan bisnis salon Johnny Andrean.

Membuka Bisnis Roti BreadTalk di Indonesia
Setelah sukses dengan jaringan bisnis salon dan sekolah hair stylishnya, Johnny Andrean kemudian mencoba mengembangkan kemampuan bisnisnya di bidang lain yaitu dengan
Advertisement
dibidang food and beverage. Di tahun 2003, Johnny Andrean meyakinkan jaringan roti terkenal asal singapura yakni Breadtalk dan kemudian membeli hak waralaba toko roti tersebut untuk dijual di Indonesia.
Biografi dan Profil Johnny Andrean - Sosok di Balik Suksesnya J.Co dan Breadtalk
Breadtalk
Konsep penjualan Breadtalk yang ditawarkan oleh Johnny Andrean di Indonesia sangat cerdas. Ia mendesain gerai Breadtalk yang ada di mall terbuka dan konsumen dapat melihat secara langsung proses pembuatan roti tersebut sehingga memancing konsumen untuk berkunjung dan membeli rotinya.

Hasilnya, bisnis Breadtalk yang dirintis Johnny Di Indonesia laris manis. Hingga tahun 2007, ia berhasil membuka 35 jaringan waralaba roti Breadtalk di Indonesia dan terus berkembang sampai saat ini.

Johnny Andrean : Dari Bisnis Salon Kemudian Ke Bisnis Donat J.Co yang Sukses 
Setelah melihat sukses dengan Breadtalk, Johnny Andrean kemudian mencoba merintis bisnis food and beverage sendiri yaitu berbisnis donat, Saat ini banyak orang yang mengira bahwa J.Co merupakan waralaba donat dan kopi yang berasal dari luar negeri, namun kenyataannya, J.Co didirikan oleh Johnny Andrean pada bulan juni 2005.

Berawal dari hobi Jonny yang sering traveling keluar negeri, ia merasa donat yang biasa di jual di mall-mall banyak memiliki kelemahan dan kurang menjaga kualitas. hingga ia kemudian bermimp dapat membuat donat yang lembut dan enak di lidah orang Indonesia.
Biografi dan Profil Johnny Andrean - Sosok di Balik Suksesnya J.Co dan Breadtalk
J.Co Donuts and Coffee
Setelah traveling dari Eropa, Asia hingga ke Amerika, Johnny Andrean kemudian membuat mengambil konsep, bentuk dan rasa seperti di toko donat Amerika, untuk membuat donat ia menggunakan mesin modern dari adonan hingga selesai.

Bahkan bahan-bahan untuk donat J.Co, sebagian ia impor langsung seperti coklat dari belgia, susu dari selandia baru dan biji kopi ia datangkan dari kosta rika atau Italia.

Untuk konsep penyajiannya, ia mempelajarinya dari Eropa, kemudian untuk urusan display ia adopsi dari Jepang, sehingga bisa dikatakan bahwa J.Co merupakan gabungan dari beberapa konsep dari belahan dunia.

Johnny Andrean juga memiliki spesialis yang khusus menemukan atau mengembangkan donat atau minuman baru sehingga tidak membuat pelangganya menjadi bosan. Menurut Johnny Andrean terus berinovasi merupakan kunci untuk berkembang dan mendapatkan kepercayaan konsumen.

Sehingga ketika J.Co resmi dibuka tahun 2005, ia terus mendapatkan sambutan yang luar biasa dari konsumennya. Dan sampai saat ini, gerai waralaba J.Co milik Johnny Andrean telah tumbuh dan mencapai ratusan gerai yang tersebar di mall-mall maupun pusat perbelanjaan di kota-kota di Indonesia.

Johnny Andrean diketahui menikah dengan seorang wanita bernama Tina Andrean yang dikenal sebagai perancang busana dan pemilik butik pengantik dari tahun 1983 dan memiliki empat orang anak dari pernikahan mereka. Johnny Andrean terus menerus mengembangkan usahanya dimana bisnis salon, food and beveragenya dikelola dibawah nauangan Johnny Andrean Group. Wajar jika Johnny Andrean disebut sebagai sosok pengusaha Indonesia yang mampu sukses berbagai bisnis berbeda.

Sumber : Biografiku.com 

Kamis, 20 Oktober 2016

Kewirausahaan

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting. Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. merasakan bahwa anak dibutuhkan dalam keluarga. Sebab merasa keluarga sebagai sumber kekuatan yang membangunya. Dengan demikian akan timbul suatu situasi yang saling membantu,saling menghargai,yang sangat mendukung perkembangan anak.
Di dalam keluarga yang memberi kesempatan maksimum pertumbuhan,dan perkembangan adalah orang tua. Dalam lingkungan keluarga harga diri berkembang karena dihargai,diterima,dicintai,dan dihormati sebagai manusia. Itulah pentingnya mengapa kita menjadi orang yang terdidik di lingkungankeluarga.Orang tua mengajarkan kepada kita mulai sejak kecil untuk menghargai orang lain. Sedangkan di lingkungan sekolah yang menjadi pendidikan yang kedua dan apabila orang tua mempunyai cukup uang maka dapat melanjutkannya ke jenjang yang lebih tinggi dan akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi kemudian menjadi seorang yang terdidik . Alangkah pentingnya pendidikan itu. Guru sebagai media pendidik memberikan ilmunya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Peranan guru sebagai pendidik merupakan peran  memberi bantuan dan dorongan ,serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak  agar anak dapat mempunyai rasa tanggung jawab dengan apa yang dia lakukan. Guru juga harus berupaya agar pelajaran yang diberikan selalu cukup untuk menarik minat anak .
Selain itu peranan lingkungan masyarakat juga penting bagi anak  didik . Hal ini berarti memberikan gambaran tentang bagaimana kita hidup bermasyarakat.Dengan demikian bila kita berinteraksi dengan masyarakat maka mereka akan menilai kita,bahwa  tahu mana orang yang terdidik,dan  tidak terdidik. Di zaman Era Globalisasi diharapkan generasi muda bisa mengembangkan ilmu yang didapat sehingga tidak ketinggalan dalam perkembangan zaman. Itulah pentingnya menjadi seorang yang terdidik baik di lingkungan Keluarga,Sekolah,dan Masyarakat.


Apa sih kewirausahaan itu?. Mungkin beberapa dari kalian sudah pernah mendengar kata kewirausahaan, Secara Etimologi, kewirausahaan memiliki kata dasar yaitu wirausaha. Nah wirausaha itu sendiri berasal dari kata wira dan usaha. Wira bisa diartikan sebagai Pejuang, pahlawan, manusia unggul, atau kalau menurut gue sih yaa orang yang bisa melakukan suatu hal dengan sendirinya. Sedang kan kata Usaha bisa di artikan dengan perbuatan amal, bekerja, atau berbuat sesuatu. Jadi kalau kita gabungkan kedua kata tersebut maka wirausaha dapat diartikan dengan seorang pejuang yang memiliki tekad yang kuat untuk bekerja atau membuat sesuatu. Wirausaha menurut Geoffrey G. Meredit (1995) yaitu orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan kesempatan bisnis mengumpulkan sumber sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan sedangkan pendapat berbeda dikemukakan oleh Skinner (1992) dimana wirausaha adalah seseorang yang mengambil risiko yang diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis menerima imbalan jasa berupa profit nonfinancial. Adapun ciri atau jenis perilaku dari seorang wirausahan sebagai berikut :
1.         Memiliki keberanian serta mempunai daya kreasi yang tinggi
Seorang wirausaha haruslah memiliki keberanian dan memiliki daya kreasi yang tinggi, mereka harus mampu membuat ide-ide yang baru dan inovatif guna memuaskan para konsumen yang akan mereka hadapi
2.         Berani mengambiil risiko
Seorang yang sudah bertekad untuk menjadi seorang wirausahawan tentu saja harus berani mengambil risiko, berani untuk jatuh dan segala hal-hal yang tidak diinginkan. Bila mereka tidak berani mengambil risiko, dapat dipastikan bila mereka jatuh dalam berbisnis maka mereka akan stress atau menjadi gila.
3.          Memiliki semangat dan kemauan keras
Seorang wirausahawan yang sukses, tentu memiliki semangat dan kemauan keras dalam dirinya, sehingga dalam semangat dan kemauan tersebut akan membuahkan ide-ide iinovatif
4.         Memiliki analisis yang tepat
Seorang wiruausahawan harus memiliki analisis yang tepat, dan setidaknya analisis yang mereka perkirakan mendekati 100%. karena dalam berbisnis, analisa sangat diperlukan untuk melayani kebutuhan para konsumen dan mendapatkan untung dari suatu usaha yang dibuat
5.         Tidak konsumtif
Sebagai seorang wirausahawan mereka setidaknya mengurangi sifat konsumtifnya. karna seorang wirausahawan dituntut untuk bersikap produktif dan menghasilkan karya-karya inovatif
6.         Memiliki jiwa pemimpin
Jiwa pemimpin harus ada di setiap wirausahawan, Dengan ini, mereka bisa membuat usahanya maju dan bisa memperkerjakan tenaga-tenaga yang handal
7.         Berorientasi pada masa depan
Wirausahawan sudaha pasti memiliki pandangan terhadap masa depannya, mereka sudah memiliki rencana-rencana yang sudah disiapkan untuk kedepannya agar tidak bingung ketika dihadapkan oleh suatu masalah.


Sebagai seorang Wirausahawan tentu mempunyai kunci penting untuk menjadi seorang wirausahawan yaitu pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas.
Sedangkan karakteristik wirausahawan menurut Mc Clelland terbagi menjadi beberapa bagian yaitu
a.     Keinginan untuk berprestasi
b.     Keinginan untuk bertanggung jawab
c.     Preferensi kepada resiko-resiko menengah
d.    Persepsi kepada kemungkinan berhasil
e.     Rangsangan oleh umpan balik
f.     Aktivitas energik
g.    Orientasi ke masa depan
h.    Keterampilan dalam pengorganisasian
i.     Sikap terhadap uang
Karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi yaitu :
a.       Kemampuan inovatif
b.      Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
c.       Keinginan untuk berprestasi
d.      Kemampuan perencanaan realistis
e.       Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
f.       Obyektivitas
g.      Tanggung jawab pribadi
h.      Kemampuan beradaptasi
i.        Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator
Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland yaitu  kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow). Tujuan ekonomi tersebut biasa nya selalu di aplikasikan di dalam kehidupan berwiraushawan seperti berikut
Contoh kebutuhan untuk berprestasi (n Ach) yaitu seorang wirausahawan tentu ingin usahanya meraih suatu tingkat pencapaian tertentu dan tidak menjadi usaha yang hanya biasa-biasa saja, misalnya mendapatkan prestasi atau penghargaan top brand award atau best seller record, atau penghargaan-penghargaan lainnya dari berbagai instansi terkait yang menunjukkan bahwa usaha tersebut memiliki prestasi yang tinggi dan bukan sekedar usaha yang biasa-biasa saja.
Contoh kebutuhan untuk berafiliasi (n Afill) yaitu suatu usaha tidak dapat 100% benar-benar berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya. Dalam berbagai segi bisnis, dibutuhkan rekan atau mitra yang dapat diandalkan untuk menjalankan usaha (mitra usaha ini dapat berupa supplier, distributor, agen, penanam modal, dan lain-lain). Kebutuhan suatu usaha untuk bekerja sama dan berhubungan dengan mitra usahanya ini merupakan contoh kebutuhan untuk berafiliasi. Koneksi yang luas, merupakan salah satu hal penting yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan.
Contoh kebutuhan untuk berkuasa (n Pow) yaitu seorang wirausahawan tentunya ingin menguasai pasar. Selain itu, ada keinginan dari diri sendiri untuk menciptakan lapangan kerja bagi orang lain (memiliki usaha sendiri dan memimpin sejumlah orang/karyawan). Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa seorang wirausahawan memiliki kebutuhan untuk berkuasa (ingin memimpin, bukannya dipimpin).
Ketika kita ingin belajar menjadi seorang wirausahawan tentu nya kita harus mengenal Sumber-sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru untuk dijadikan target pertimbangan diantaranya yaitu
a.         Konsumen, yaitu wirausahawan harus selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen atau memberi kesempatan kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan mereka.
b.         Perusahaan yang sudah ada, yaitu wirausahawan harus selalumemperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada dan kemudian mencari cara untuk memperbaiki penawaran yang sudah ada sehingga dapat membentuk peluang baru.
c.         Saluran distribusi, merupakan sumber gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar.
d.      Pemerintah, merupakan sumber pengembangan gagasan baru dengan dua cara yaitu melalui dokumen hak-hak paten yang memungkinkan pengembangan suatu produk yang baru, dan melalu peraturan pemerintah terhadap dunia usaha yang memungkinkan muncuknya suatu gagasan tentang usaha baru.
e.       Penelitian dan pengembangan. merupakan suatu kegiatan yang sering menemukan atau menghasilkan suatu gagasan produk baru atau perbaikan terhadap produk yang sudah ada.
Ketika sumber gagasan dan identifikasi peluang telah kita pahami secara mendalam saat nya kita masuk ke unsur-unsur analisa peluang pokok dimana unsur ini menyangkut keberlangsungan usaha kita nanti nya, adapaun unsur-unsur tersebut antara lain
a.        Biaya tetap yang merupakan pengeluaran yang diadakan tanpa mempertimbangkan jumlah produk yang dihasilkan
     b.    Biaya variabel.yang merupakan pengeluaran yang berfluktuasi dengan jumlah produk yang dihasilkan
     c.    Biaya total yang merupakan total biaya tetap dan biaya variabel yang berkaitan dengan produksi
     d.  Pendapatan total yang merupakan semua nilai penjualan yang terakumulasi dengan penjualan produk
     e.    Keuntungan yang merupakan jumlah pendapatan total yang melebihi biaya total
     f.     Kerugian yang merupakan jumlah biaya total yang melebihi pendapatan total
     g.    Titik pulang pokok yang merupakan titik impas atau pendapatan total sama dengan biaya total
            Nah, setelah kita mengetahui apa saja unsur-unsur analisa peluang ada baiknya jika kita juga perlu mengetahui bentuk-bentuk kepemilikan usaha agar nanti nya kita bisa memilih bentuk kepemilikan apa yang kira-kira sesuai dengan kemampuan wirausaha yang akan didirikan nanti nya. Berikut adalah tipe kepemilikin usaha
a.      Pemilikan tunggal (firma) merupakan organisasi bisnis kecil paling umum. Perusahaan dimiliki dan dijalankan satu orang. Hanya memerlukan izin dan mendaftar untuk memulai usaha.
Keuntungan: kewajiban hukum yang dipenuhi hanya sedikit dan tidak semahal bentuk kongsi atau perseroan, pemilik tidak membagi laba dengan siapapun, tidak perlu berkonstultasi dengan sesame pemilik atau rekanan sehingga memiliki kekuasaan membuat keputusan dan pengendalian sepenuhnya, pemilik dapat menanggapi kebutuhan-kebutuhan bisnis dengan cepat dalam bentuk keputusan manajemen sehari-hari, dan pemilikan tunggal biasanya bebas dari pengawas pemerintah dan perpajakan khusus.
Kerugian: kewajiban dan tanggung jawab tidak terbatas atas seluruh utang perusahaan, modal yang tersedia jauh lebuh kecil dibandingkan organisasi bisnis lainnya, dan sukar mendapatkan pembiayaan jangka panjang dan sangat tergantung keterampilan pemilik menyebabkan perusahaan tidak stabil.
b.      Kongsi merupakan asosiasi dari dua orang atau lebih, yang bertindak sebagai pemilik bersama dari sebuah bisnis. Ayat-ayat perjanjian dari kongsi biasanya dirumuskan untuk menentukan sumbangan masing-masing rekanan kepada bisnis.
Keuntungan: formalitas hukum dan pengeluaran-pengeluaran lebih sedikit dibandingkan dengan persyaratan-persyaratan dalam pendirian perseroan, para rekanan termotivasi untuk menerapkan kemampuan terbaik karena ikut mendapatkan laba, lebih mudah mendapatkan modal besar dan memiliki ketarampilan yang lebih luas dibandingkan firma, dan pengambilan keputusan lebih luas dibandngan perseroan.
Kerugian: terdapat kewajiban tak terbatas minimal bagi seorang rekanan, dapat berakhir kapan saja dan dapat dilanjutkan dengan membentuk kongsi baru, kongsi relatif lebih sukar untuk memperoleh modal dalam jumlah besar dibandingkan perseroan, dan rekanan merupakan agen bisnis itu dan tindakan mereka mengikat rekanan lain.
c.      Perseroan merupakan jenis organisasi bisnis paling rumit. Biasanya dibentuk dengan kekuasaan dari sebuah badan pemerintah dan harus menurut hukum dagang, dan peraturan-peraturan pemerintah pusat maupun daerah.
Keuntungan: kewajiban terbatas hanya dalam jumlah saham, kepemilikan dengan mudah dipindahkan keorang lain, memiliki ekstensi hukum yang terpisah, ekstensi perusahaan relative lebih stabil dan permanen sehingga perusahaan dapat berjalan melaksanaan usahanya, pendelegasian kekuasaan pada manajer professional, dan perseroan sanggup menggaji spesialis.
Kerugian: kegiatannya dibatasi oleh akte pendirian sesuai hukum dan perundangan, banyak peraturan pemerintah yang harus diperhatikan, membutuhkan biaya yang besar dalam pendiriannya, dan pajak yang tinggi karena adanya berbagai instasi pemerintah.
d.      perusahaan yang go public biasanya memperoleh cara mudah untuk mendapatkan modal tambahan terutama utang. Tidak hanya pembiayaan hutang tetapi modal ekuitas masa depan lebih mudah diperoleh ketika diperoleh kenaikan harga saham.
Keuntungan: diperolehnya modal ekuitas baru, diperoleh nilai dan kemampuan dialihkan dari aktiva organisasi, kemampuan untuk mendapatkan dana dimasa depan dengan relative lebih mudah, dan mendapatkan prestise.
Kerugian: hilangnya fleksibilitas dan meningkatnya beban administrasi yang diakibatkannya. Liquidasi, Reorganisasi dan Rescheduling.
Setelah kita mengetahui badan kepemilikan usaha yang tepat ada baik nya kita juga perlu mempertimbangkan penyediaan sumber daya manusia dimana SDM ini merupakan hal yang sangat vital dalam usaha yang akan di buat nanti. Adapun langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia antari lain
a.                   Perekrutan karyawan
Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan umber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali
terdapat posisi yang kosong.
b.         Seleksi calon karyawan
Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan disewa.
c.         Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya.
d.         Penilaian hasil kerja
Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.
Dalam menentukan sumber daya manusia yang handal tentunya di perlukam tahapan seleksi atau pemilihan calon karyawan sesuai yang diharapkan oleh perusahaan agar mereka yang terpilih sebagai karyawan tentu nya diharapkan mampu membawa kemajuan besar bagi perusahaan, adapun tahapan seleksi atau pemilihan karyawan sebagai berikut
Tahap-Tahap Proses Seleksi
• Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
• Wawancara Pendahuluan
• Tes Kecerdasan (intelegence)
• Tes Bakat (Aptitude)
• Tes Kepribadian (Personality)
• Rujukan Prestasi (Performance References)
• Wawancara Dianostik
• Pemeriksaan Kesehatan
• Penilaian Pribadi
Dua alat yang sering digunakan untuk membantu proses seleksi adalah :
1.         Ujian (testing)
Sebagai penelitian kualitas sumber daya manusia yang relevan untuk menjalankan tugas atau jabatan yang tersedia.
Dibagi menjadi empat kategori :
- tes bakat (aptitude test), mengukur potensi individu untuk melaksanakan beberapa tugas. Test bakat dibedakan dengan pengukuran kecerdasan umum sementara yang lainnya mengukur kemampuan khusus, seperti mekanial.
- tes pencapaian (achievement test), mengukur tingkat keterampilan atau pengetahuan yang dimiliki oleh individu dalam bidang tertentu dinamakan test pencapaian. Keterampilan dan pengetahuan ini mungkin diperoleh melalui berbagai aktivitas pelatihan atau pengalaman nyata.
- tes minat vokasional (vocational interest test), berusaha mengukur minat individu di dalam melaksanakan berbagai jenis aktivitas dan diatur dengan asumsi bahwa orang-orang tertentu melaksanakan tugas dengan baik karena aktivitas pekerjaan tersebut menarik bagi mereka. Tujuan dasar dari tipe test ini adalah untuk membantu memilih individu-individu yang menemukan aspek tertentu dari posisi yang lowong adalah menarik.
- tes kepribadian (personality test), menguraikan dimensi kepribadian individu, seperti kematangan emosional, subyektivitas, atau obyektivitas.
2.         Pusat Penilaian (assesment Center)
Suatu program, dan bukannya tempat, dimana peserta tergabung dalam sejumlah individu dan kelompok latihan yang dibentuk untuk menstimulasi aktivitas-aktivitas penting pada tingkat dimana peserta berharap untuk bisa mencapai suatu tingkatan tertentu.
3.         Pelatihan (Training)
Pelatihan adalah proses pengembangan kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya akan membuat sumber daya tersebut menjadi lebih produktif dan, karenanya bisa menyumbang bagi pencapaian tujuan organisasional.
Teknik pengembangan keterampilan dalam program pelatihan bisa dibagi menjadi dua kategori luas : (1) Teknik dalam jabatan untuk mengembangkan keterampilan (on the job teckniques for develoving skill), dan (2) teknik ruang kelas untuk mengembangkan keterampilan (classroom techniques for develoving skill).
Teknik tertentu yang diajukan pada pengembangan keterampilan dalam ruang kelas termasuk berbagai tipe permainan manajemen (management games) dan suatu macam aktivitas permainan peranan (role playing activities). Format il dari siswa latihan untuk membuat dan kemudian mengevaluasi berbpaling umum bagi permainan manajemen membutuhkan suatu kelompok kecagai keputusan manajemen.
1.         Evaluasi Program Pelatihan., Sesudah program pelatihan selesai program tersebut hendaknya dievaluasi keefektivitasannya. Karena program pelatihan merupakan suatu investasi biaya, manajemen hendaknya mendapatkan hasil pengembalian yang layak. Biaya-biaya termasuk bahan, waktu bagi pelatihan, dan kehilangan produksi akibat individu yang dilatih dan bukannya bekerja. Pada dasarnya, program pelatihan harus dievaluasi untuk menentukan apakah ia memenuhi kebutuhan di mana program tersebut dirancang.
2.         Penilaian Hasil Kerja (Performance Appraisal), sesudah individu direkrut, diseleksi dan dilatih, tugas membuat mereka menjadi individu yang produktif dalam organisasi belumlah selesai. Langkah keempat dalam proses penyediaan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi kewiraswastaan adalah penilaian hasil kerja. Satu dari tujuan utamanya adalah untuk memberikan umpan balik pada anggota organisasi kewiraswastaan mengenai seberapa baik mereka bisa menjadi lebih produktif. Kelemahan potensialnya adalah (1) individu yang terlibat dalam penilaian hasil kerja bisa memandang penilaian tersebut sebagai situasi balas jasa – hukuman (reward punishment situation) ; (2) penekanan penilaian hasil kerja bisa menunda penyelesaian kertas kerja bukannya mengkritik hasil kerja individu ; dan (3) menghasilkan beberapa tipe reaksi negatif dari bawahan ketika pengevaluasi memberikan suatu komentar negatif.



Kewirausahaan

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting. Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. merasakan bahwa anak dibutuhkan dalam keluarga. Sebab merasa keluarga sebagai sumber kekuatan yang membangunya. Dengan demikian akan timbul suatu situasi yang saling membantu,saling menghargai,yang sangat mendukung perkembangan anak.
Di dalam keluarga yang memberi kesempatan maksimum pertumbuhan,dan perkembangan adalah orang tua. Dalam lingkungan keluarga harga diri berkembang karena dihargai,diterima,dicintai,dan dihormati sebagai manusia. Itulah pentingnya mengapa kita menjadi orang yang terdidik di lingkungankeluarga.Orang tua mengajarkan kepada kita mulai sejak kecil untuk menghargai orang lain. Sedangkan di lingkungan sekolah yang menjadi pendidikan yang kedua dan apabila orang tua mempunyai cukup uang maka dapat melanjutkannya ke jenjang yang lebih tinggi dan akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi kemudian menjadi seorang yang terdidik . Alangkah pentingnya pendidikan itu. Guru sebagai media pendidik memberikan ilmunya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Peranan guru sebagai pendidik merupakan peran  memberi bantuan dan dorongan ,serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak  agar anak dapat mempunyai rasa tanggung jawab dengan apa yang dia lakukan. Guru juga harus berupaya agar pelajaran yang diberikan selalu cukup untuk menarik minat anak .
Selain itu peranan lingkungan masyarakat juga penting bagi anak  didik . Hal ini berarti memberikan gambaran tentang bagaimana kita hidup bermasyarakat.Dengan demikian bila kita berinteraksi dengan masyarakat maka mereka akan menilai kita,bahwa  tahu mana orang yang terdidik,dan  tidak terdidik. Di zaman Era Globalisasi diharapkan generasi muda bisa mengembangkan ilmu yang didapat sehingga tidak ketinggalan dalam perkembangan zaman. Itulah pentingnya menjadi seorang yang terdidik baik di lingkungan Keluarga,Sekolah,dan Masyarakat.


Apa sih kewirausahaan itu?. Mungkin beberapa dari kalian sudah pernah mendengar kata kewirausahaan, Secara Etimologi, kewirausahaan memiliki kata dasar yaitu wirausaha. Nah wirausaha itu sendiri berasal dari kata wira dan usaha. Wira bisa diartikan sebagai Pejuang, pahlawan, manusia unggul, atau kalau menurut gue sih yaa orang yang bisa melakukan suatu hal dengan sendirinya. Sedang kan kata Usaha bisa di artikan dengan perbuatan amal, bekerja, atau berbuat sesuatu. Jadi kalau kita gabungkan kedua kata tersebut maka wirausaha dapat diartikan dengan seorang pejuang yang memiliki tekad yang kuat untuk bekerja atau membuat sesuatu. Wirausaha menurut Geoffrey G. Meredit (1995) yaitu orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan kesempatan bisnis mengumpulkan sumber sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan sedangkan pendapat berbeda dikemukakan oleh Skinner (1992) dimana wirausaha adalah seseorang yang mengambil risiko yang diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis menerima imbalan jasa berupa profit nonfinancial. Adapun ciri atau jenis perilaku dari seorang wirausahan sebagai berikut :
1.         Memiliki keberanian serta mempunai daya kreasi yang tinggi
Seorang wirausaha haruslah memiliki keberanian dan memiliki daya kreasi yang tinggi, mereka harus mampu membuat ide-ide yang baru dan inovatif guna memuaskan para konsumen yang akan mereka hadapi
2.         Berani mengambiil risiko
Seorang yang sudah bertekad untuk menjadi seorang wirausahawan tentu saja harus berani mengambil risiko, berani untuk jatuh dan segala hal-hal yang tidak diinginkan. Bila mereka tidak berani mengambil risiko, dapat dipastikan bila mereka jatuh dalam berbisnis maka mereka akan stress atau menjadi gila.
3.          Memiliki semangat dan kemauan keras
Seorang wirausahawan yang sukses, tentu memiliki semangat dan kemauan keras dalam dirinya, sehingga dalam semangat dan kemauan tersebut akan membuahkan ide-ide iinovatif
4.         Memiliki analisis yang tepat
Seorang wiruausahawan harus memiliki analisis yang tepat, dan setidaknya analisis yang mereka perkirakan mendekati 100%. karena dalam berbisnis, analisa sangat diperlukan untuk melayani kebutuhan para konsumen dan mendapatkan untung dari suatu usaha yang dibuat
5.         Tidak konsumtif
Sebagai seorang wirausahawan mereka setidaknya mengurangi sifat konsumtifnya. karna seorang wirausahawan dituntut untuk bersikap produktif dan menghasilkan karya-karya inovatif
6.         Memiliki jiwa pemimpin
Jiwa pemimpin harus ada di setiap wirausahawan, Dengan ini, mereka bisa membuat usahanya maju dan bisa memperkerjakan tenaga-tenaga yang handal
7.         Berorientasi pada masa depan
Wirausahawan sudaha pasti memiliki pandangan terhadap masa depannya, mereka sudah memiliki rencana-rencana yang sudah disiapkan untuk kedepannya agar tidak bingung ketika dihadapkan oleh suatu masalah.





Sebagai seorang Wirausahawan tentu mempunyai kunci penting untuk menjadi seorang wirausahawan yaitu pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas.
Sedangkan karakteristik wirausahawan menurut Mc Clelland terbagi menjadi beberapa bagian yaitu
a.     Keinginan untuk berprestasi
b.     Keinginan untuk bertanggung jawab
c.     Preferensi kepada resiko-resiko menengah
d.    Persepsi kepada kemungkinan berhasil
e.     Rangsangan oleh umpan balik
f.     Aktivitas energik
g.    Orientasi ke masa depan
h.    Keterampilan dalam pengorganisasian
i.     Sikap terhadap uang
Karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi yaitu :
a.       Kemampuan inovatif
b.      Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
c.       Keinginan untuk berprestasi
d.      Kemampuan perencanaan realistis
e.       Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
f.       Obyektivitas
g.      Tanggung jawab pribadi
h.      Kemampuan beradaptasi
i.        Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator
Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland yaitu  kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow). Tujuan ekonomi tersebut biasa nya selalu di aplikasikan di dalam kehidupan berwiraushawan seperti berikut
Contoh kebutuhan untuk berprestasi (n Ach) yaitu seorang wirausahawan tentu ingin usahanya meraih suatu tingkat pencapaian tertentu dan tidak menjadi usaha yang hanya biasa-biasa saja, misalnya mendapatkan prestasi atau penghargaan top brand award atau best seller record, atau penghargaan-penghargaan lainnya dari berbagai instansi terkait yang menunjukkan bahwa usaha tersebut memiliki prestasi yang tinggi dan bukan sekedar usaha yang biasa-biasa saja.
Contoh kebutuhan untuk berafiliasi (n Afill) yaitu suatu usaha tidak dapat 100% benar-benar berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya. Dalam berbagai segi bisnis, dibutuhkan rekan atau mitra yang dapat diandalkan untuk menjalankan usaha (mitra usaha ini dapat berupa supplier, distributor, agen, penanam modal, dan lain-lain). Kebutuhan suatu usaha untuk bekerja sama dan berhubungan dengan mitra usahanya ini merupakan contoh kebutuhan untuk berafiliasi. Koneksi yang luas, merupakan salah satu hal penting yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan.
Contoh kebutuhan untuk berkuasa (n Pow) yaitu seorang wirausahawan tentunya ingin menguasai pasar. Selain itu, ada keinginan dari diri sendiri untuk menciptakan lapangan kerja bagi orang lain (memiliki usaha sendiri dan memimpin sejumlah orang/karyawan). Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa seorang wirausahawan memiliki kebutuhan untuk berkuasa (ingin memimpin, bukannya dipimpin).
Ketika kita ingin belajar menjadi seorang wirausahawan tentu nya kita harus mengenal Sumber-sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru untuk dijadikan target pertimbangan diantaranya yaitu
a.         Konsumen, yaitu wirausahawan harus selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen atau memberi kesempatan kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan mereka.
b.         Perusahaan yang sudah ada, yaitu wirausahawan harus selalumemperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada dan kemudian mencari cara untuk memperbaiki penawaran yang sudah ada sehingga dapat membentuk peluang baru.
c.         Saluran distribusi, merupakan sumber gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar.
d.      Pemerintah, merupakan sumber pengembangan gagasan baru dengan dua cara yaitu melalui dokumen hak-hak paten yang memungkinkan pengembangan suatu produk yang baru, dan melalu peraturan pemerintah terhadap dunia usaha yang memungkinkan muncuknya suatu gagasan tentang usaha baru.
e.       Penelitian dan pengembangan. merupakan suatu kegiatan yang sering menemukan atau menghasilkan suatu gagasan produk baru atau perbaikan terhadap produk yang sudah ada.
Ketika sumber gagasan dan identifikasi peluang telah kita pahami secara mendalam saat nya kita masuk ke unsur-unsur analisa peluang pokok dimana unsur ini menyangkut keberlangsungan usaha kita nanti nya, adapaun unsur-unsur tersebut antara lain
a.        Biaya tetap yang merupakan pengeluaran yang diadakan tanpa mempertimbangkan jumlah produk yang dihasilkan
     b.    Biaya variabel.yang merupakan pengeluaran yang berfluktuasi dengan jumlah produk yang dihasilkan
     c.    Biaya total yang merupakan total biaya tetap dan biaya variabel yang berkaitan dengan produksi
     d.  Pendapatan total yang merupakan semua nilai penjualan yang terakumulasi dengan penjualan produk
     e.    Keuntungan yang merupakan jumlah pendapatan total yang melebihi biaya total
     f.     Kerugian yang merupakan jumlah biaya total yang melebihi pendapatan total
     g.    Titik pulang pokok yang merupakan titik impas atau pendapatan total sama dengan biaya total
            Nah, setelah kita mengetahui apa saja unsur-unsur analisa peluang ada baiknya jika kita juga perlu mengetahui bentuk-bentuk kepemilikan usaha agar nanti nya kita bisa memilih bentuk kepemilikan apa yang kira-kira sesuai dengan kemampuan wirausaha yang akan didirikan nanti nya. Berikut adalah tipe kepemilikin usaha
a.      Pemilikan tunggal (firma) merupakan organisasi bisnis kecil paling umum. Perusahaan dimiliki dan dijalankan satu orang. Hanya memerlukan izin dan mendaftar untuk memulai usaha.
Keuntungan: kewajiban hukum yang dipenuhi hanya sedikit dan tidak semahal bentuk kongsi atau perseroan, pemilik tidak membagi laba dengan siapapun, tidak perlu berkonstultasi dengan sesame pemilik atau rekanan sehingga memiliki kekuasaan membuat keputusan dan pengendalian sepenuhnya, pemilik dapat menanggapi kebutuhan-kebutuhan bisnis dengan cepat dalam bentuk keputusan manajemen sehari-hari, dan pemilikan tunggal biasanya bebas dari pengawas pemerintah dan perpajakan khusus.
Kerugian: kewajiban dan tanggung jawab tidak terbatas atas seluruh utang perusahaan, modal yang tersedia jauh lebuh kecil dibandingkan organisasi bisnis lainnya, dan sukar mendapatkan pembiayaan jangka panjang dan sangat tergantung keterampilan pemilik menyebabkan perusahaan tidak stabil.
b.      Kongsi merupakan asosiasi dari dua orang atau lebih, yang bertindak sebagai pemilik bersama dari sebuah bisnis. Ayat-ayat perjanjian dari kongsi biasanya dirumuskan untuk menentukan sumbangan masing-masing rekanan kepada bisnis.
Keuntungan: formalitas hukum dan pengeluaran-pengeluaran lebih sedikit dibandingkan dengan persyaratan-persyaratan dalam pendirian perseroan, para rekanan termotivasi untuk menerapkan kemampuan terbaik karena ikut mendapatkan laba, lebih mudah mendapatkan modal besar dan memiliki ketarampilan yang lebih luas dibandingkan firma, dan pengambilan keputusan lebih luas dibandngan perseroan.
Kerugian: terdapat kewajiban tak terbatas minimal bagi seorang rekanan, dapat berakhir kapan saja dan dapat dilanjutkan dengan membentuk kongsi baru, kongsi relatif lebih sukar untuk memperoleh modal dalam jumlah besar dibandingkan perseroan, dan rekanan merupakan agen bisnis itu dan tindakan mereka mengikat rekanan lain.
c.      Perseroan merupakan jenis organisasi bisnis paling rumit. Biasanya dibentuk dengan kekuasaan dari sebuah badan pemerintah dan harus menurut hukum dagang, dan peraturan-peraturan pemerintah pusat maupun daerah.
Keuntungan: kewajiban terbatas hanya dalam jumlah saham, kepemilikan dengan mudah dipindahkan keorang lain, memiliki ekstensi hukum yang terpisah, ekstensi perusahaan relative lebih stabil dan permanen sehingga perusahaan dapat berjalan melaksanaan usahanya, pendelegasian kekuasaan pada manajer professional, dan perseroan sanggup menggaji spesialis.
Kerugian: kegiatannya dibatasi oleh akte pendirian sesuai hukum dan perundangan, banyak peraturan pemerintah yang harus diperhatikan, membutuhkan biaya yang besar dalam pendiriannya, dan pajak yang tinggi karena adanya berbagai instasi pemerintah.
d.      perusahaan yang go public biasanya memperoleh cara mudah untuk mendapatkan modal tambahan terutama utang. Tidak hanya pembiayaan hutang tetapi modal ekuitas masa depan lebih mudah diperoleh ketika diperoleh kenaikan harga saham.
Keuntungan: diperolehnya modal ekuitas baru, diperoleh nilai dan kemampuan dialihkan dari aktiva organisasi, kemampuan untuk mendapatkan dana dimasa depan dengan relative lebih mudah, dan mendapatkan prestise.
Kerugian: hilangnya fleksibilitas dan meningkatnya beban administrasi yang diakibatkannya. Liquidasi, Reorganisasi dan Rescheduling.
Setelah kita mengetahui badan kepemilikan usaha yang tepat ada baik nya kita juga perlu mempertimbangkan penyediaan sumber daya manusia dimana SDM ini merupakan hal yang sangat vital dalam usaha yang akan di buat nanti. Adapun langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia antari lain
a.                   Perekrutan karyawan
Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan umber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali
terdapat posisi yang kosong.
b.         Seleksi calon karyawan
Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan disewa.
c.         Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya.
d.         Penilaian hasil kerja
Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.
Dalam menentukan sumber daya manusia yang handal tentunya di perlukam tahapan seleksi atau pemilihan calon karyawan sesuai yang diharapkan oleh perusahaan agar mereka yang terpilih sebagai karyawan tentu nya diharapkan mampu membawa kemajuan besar bagi perusahaan, adapun tahapan seleksi atau pemilihan karyawan sebagai berikut
Tahap-Tahap Proses Seleksi
• Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
• Wawancara Pendahuluan
• Tes Kecerdasan (intelegence)
• Tes Bakat (Aptitude)
• Tes Kepribadian (Personality)
• Rujukan Prestasi (Performance References)
• Wawancara Dianostik
• Pemeriksaan Kesehatan
• Penilaian Pribadi
Dua alat yang sering digunakan untuk membantu proses seleksi adalah :
1.         Ujian (testing)
Sebagai penelitian kualitas sumber daya manusia yang relevan untuk menjalankan tugas atau jabatan yang tersedia.
Dibagi menjadi empat kategori :
- tes bakat (aptitude test), mengukur potensi individu untuk melaksanakan beberapa tugas. Test bakat dibedakan dengan pengukuran kecerdasan umum sementara yang lainnya mengukur kemampuan khusus, seperti mekanial.
- tes pencapaian (achievement test), mengukur tingkat keterampilan atau pengetahuan yang dimiliki oleh individu dalam bidang tertentu dinamakan test pencapaian. Keterampilan dan pengetahuan ini mungkin diperoleh melalui berbagai aktivitas pelatihan atau pengalaman nyata.
- tes minat vokasional (vocational interest test), berusaha mengukur minat individu di dalam melaksanakan berbagai jenis aktivitas dan diatur dengan asumsi bahwa orang-orang tertentu melaksanakan tugas dengan baik karena aktivitas pekerjaan tersebut menarik bagi mereka. Tujuan dasar dari tipe test ini adalah untuk membantu memilih individu-individu yang menemukan aspek tertentu dari posisi yang lowong adalah menarik.
- tes kepribadian (personality test), menguraikan dimensi kepribadian individu, seperti kematangan emosional, subyektivitas, atau obyektivitas.
2.         Pusat Penilaian (assesment Center)
Suatu program, dan bukannya tempat, dimana peserta tergabung dalam sejumlah individu dan kelompok latihan yang dibentuk untuk menstimulasi aktivitas-aktivitas penting pada tingkat dimana peserta berharap untuk bisa mencapai suatu tingkatan tertentu.
3.         Pelatihan (Training)
Pelatihan adalah proses pengembangan kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya akan membuat sumber daya tersebut menjadi lebih produktif dan, karenanya bisa menyumbang bagi pencapaian tujuan organisasional.
Teknik pengembangan keterampilan dalam program pelatihan bisa dibagi menjadi dua kategori luas : (1) Teknik dalam jabatan untuk mengembangkan keterampilan (on the job teckniques for develoving skill), dan (2) teknik ruang kelas untuk mengembangkan keterampilan (classroom techniques for develoving skill).
Teknik tertentu yang diajukan pada pengembangan keterampilan dalam ruang kelas termasuk berbagai tipe permainan manajemen (management games) dan suatu macam aktivitas permainan peranan (role playing activities). Format il dari siswa latihan untuk membuat dan kemudian mengevaluasi berbpaling umum bagi permainan manajemen membutuhkan suatu kelompok kecagai keputusan manajemen.
1.         Evaluasi Program Pelatihan., Sesudah program pelatihan selesai program tersebut hendaknya dievaluasi keefektivitasannya. Karena program pelatihan merupakan suatu investasi biaya, manajemen hendaknya mendapatkan hasil pengembalian yang layak. Biaya-biaya termasuk bahan, waktu bagi pelatihan, dan kehilangan produksi akibat individu yang dilatih dan bukannya bekerja. Pada dasarnya, program pelatihan harus dievaluasi untuk menentukan apakah ia memenuhi kebutuhan di mana program tersebut dirancang.
2.         Penilaian Hasil Kerja (Performance Appraisal), sesudah individu direkrut, diseleksi dan dilatih, tugas membuat mereka menjadi individu yang produktif dalam organisasi belumlah selesai. Langkah keempat dalam proses penyediaan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi kewiraswastaan adalah penilaian hasil kerja. Satu dari tujuan utamanya adalah untuk memberikan umpan balik pada anggota organisasi kewiraswastaan mengenai seberapa baik mereka bisa menjadi lebih produktif. Kelemahan potensialnya adalah (1) individu yang terlibat dalam penilaian hasil kerja bisa memandang penilaian tersebut sebagai situasi balas jasa – hukuman (reward punishment situation) ; (2) penekanan penilaian hasil kerja bisa menunda penyelesaian kertas kerja bukannya mengkritik hasil kerja individu ; dan (3) menghasilkan beberapa tipe reaksi negatif dari bawahan ketika pengevaluasi memberikan suatu komentar negatif.